Home » Nawaqidul Islam

Nawaqidul Islam

Halaqah 14: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Lima

Materi HSI pada halaqah ke-14 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Nawaqidul Islam adalah tentang penjelasan pembatal keislaman kelima. Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab berkata, الخَامِسُ: مَنْ أَبْغَضَ شَيْئًا مِمَّا جَاءَ بِهِ الرَّسُولُ ﷺ وَلَوْ عَمِلَ بِهِ، كَفَرَ إِجمَاعًا وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ Yang ke lima: […]

Halaqah 13: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Empat

Materi HSI pada halaqah ke-13 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Nawaqidul Islam adalah tentang penjelasan pembatal keislaman keempat. Berkata Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah, الرَبِيع: من اعتقد أنَّ غيرَ هَدْيِ النَّبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم أكمَلُ مِن هَدْيِه، أو أنَّ حُكْمَ غيرِه أحسَنُ مِن حُكْمِه، كالذين يُفَضِّلون حُكْمَ الطَّواغيتِ على حُكْمِه؛

Halaqah 12: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Tiga (Bagian 2)

Materi HSI pada halaqah ke-12 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Nawaqidul Islam adalah tentang penjelasan pembatal keislaman ketiga bagian 2. Syeikh berkata, أَوْ شَكَّ فِي كُفْرِهِمْ “Barangsiapa yang meragukan kekafiran orang-orang musyrikin”, mengatakan dengan hatinya ‘mungkin mereka kafir dan mungkin mereka muslim’. Tidak meyakini kekafiran orang-orang musyrikin adalah kekafiran. Dan meragukan kekafiran

Halaqah 11: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Tiga (Bagian 1)

Materi HSI pada halaqah ke-11 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Nawaqidul Islam adalah tentang penjelasan pembatal keislaman ketiga bagian 1. Berkata Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah, الثَّالِثُ: مَنْ لَمْ يُكَفِّرْ المُشْرِكِينَ أَوْ شَكَّ فِي كُفْرِهِمْ، أَوْ صَحَّحَ مَذْهَبَهُم،ْ كَفَرَ إِجْمَاعًا. Yang ke tiga , “Barangsiapa yang tidak mengkafirkan orang-orang musyrikin atau

Halaqah 10: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Dua (Bagian 4)

Materi HSI pada halaqah ke-10 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Nawaqidul Islam adalah tentang penjelasan pembatal keislaman kedua bagian 4. Apabila seseorang mengatakan, kita memerlukan perantara kepada Allah sebagaimana kita memerlukan perantara ketika akan berbicara dengan presiden, maka dia telah menyamakan Allah dengan makhluk. Padahal Allah berfirman, لَیۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَیۡءࣱۖ وَهُوَ ٱلسَّمِیعُ

Halaqah 25: Penjelasan Penutup Kitab Pembatal Keislaman (Bagian 2)

Materi HSI pada halaqah ke-25 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Nawaqidul Islam adalah tentang penjelasan penutup kitab pembatal keislaman bagian 2. Beliau berkata, وَكُلُّهَا مِنْ أَعْظَمِ مَا يَكُونُ خَطَرًا، وَأَكْثَرِ مَا يَكُونُ وُقُوعًا، فَيَنْبَغِي لِلْمُسْلِمِ أَنْ يَحْذَرَهَا وَيَخَافَ مِنْهَا عَلَى نَفْسِهِ نَعُوذُ بِاللهِ مِنْ مُوجِبَاتِ غَضَبِهِ، وَأَلِيمِ عِقَابِهِ “Dan semuanya ini termasuk

Halaqah 09: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Dua (Bagian 3)

Materi HSI pada halaqah ke-9 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Nawaqidul Islam adalah tentang penjelasan pembatal keislaman kedua bagian 3. Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam membedakan antara keadaan Beliau ketika hidup dan keadaan Beliau setelah meninggal dunia. Dalam keadaan hidup, Beliau bisa mendo’akan. Ketika Beliau sudah meninggal dunia, maka Beliau tidak bisa

Halaqah 24: Penjelasan Penutup Kitab Pembatal Keislaman (Bagian 1)

Materi HSI pada halaqah ke-24 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Nawaqidul Islam adalah tentang penjelasan penutup kitab pembatal keislaman bagian 1. Berkata Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah, وَلَا فَرْقَ فِي جَمِيعِ هَذِهِ النَّوَاقِضِ بَيْنَ الهَازِلِ وَالجَادِّ وَالخَائِفِ إِلَّا المُكْرَه. “Tidak ada bedanya di dalam pembatal-pembatal keislaman yang sepuluh ini antara orang

Halaqah 08: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Dua (Bagian 2)

Materi HSI pada halaqah ke-8 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Nawaqidul Islam adalah tentang penjelasan pembatal keislaman kedua bagian 2. Diantara keyakinan orang-orang musyrikin Quraisy, bahwa dengan menyembah orang-orang shalih tersebut mereka bisa semakin dekat dengan Allah. Allah berfirman, (وَٱلَّذِینَ ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِهِۦۤ أَوۡلِیَاۤءَ مَا نَعۡبُدُهُمۡ إِلَّا لِیُقَرِّبُونَاۤ إِلَى ٱللَّهِ زُلۡفَىٰۤ إِنَّ

Scroll to Top