Kemudian setelah itu mereka bersepakat pada hari tertentu bahwa yang pertama kali memasuki Masjidil Haram di hari tersebut, dialah yang akan memberi keputusan diantara mereka. Dan ternyata yang pertama kali masuk adalah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Mereka pun berkata,
“Ini adalah Al Amin, kami meridhoinya.”
Maka Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam meminta sebuah kain dan mengambil Hajar Aswad kemudian meletakkan hajar Aswad di atas kain tersebut.
Setelah itu beliau meminta masing-masing kabilah untuk memegang kain dan membawa Hajar Aswad bersama-sama menuju ke tempatnya.
Sehingga sudah sampai ke tempatnya, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mengambilnya dan meletakkan pada tempatnya. Dengan demikian selesailah renovasi Ka’bah.
Demikianlah Muhammad dengan hikmahnya memadamkan api fitnah yang hampir berkorbar di antara orang-orang Quraisy.