Pengantar
Surah Al-Kautsar (الكوثر) adalah surah ke-108 dalam Al-Qur’an. Surah ini terdiri dari 3 ayat dan termasuk dalam golongan surah Makkiyah, yaitu surah yang diturunkan di Makkah sebelum Hijrah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ke Madinah. Berikut adalah tafsir umum dari Surah Al-Kautsar:
Surah Al-Kautsar adalah surah yang singkat namun penuh dengan makna dan keistimewaan. Surah ini dimulai dengan pemberitahuan bahwa Allah telah memberikan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam kekayaan yang banyak dan berlimpah, yang disebut sebagai “Al-Kautsar.” Kata “Al-Kautsar” sendiri memiliki makna kekayaan yang berlimpah dan melimpah.
Ayat-ayat surah ini menyatakan bahwa kekayaan dan nikmat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sesuatu yang sangat besar dan berlimpah, yang tidak dapat dicapai atau disamai oleh siapa pun. Kekayaan tersebut mencakup kekayaan dunia dan kekayaan spiritual, termasuk keberkahan dan rahmat Allah.
Surah Al-Kautsar mengandung pujian dan penghormatan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam serta mengingatkan umat Islam untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan-Nya. Surah ini juga menyampaikan pesan bahwa kekayaan dan keberlimpahan yang diberikan Allah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah tanda keberkahan dan keistimewaan beliau di sisi Allah.
Tafsir surah ini memberikan pengajaran tentang pentingnya bersyukur dan menghargai nikmat Allah. Meskipun surah ini singkat, namun mengandung makna yang mendalam tentang kekayaan sejati yang diberikan Allah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai bukti keberkahan dan keagungan risalah beliau.
Bacaan Surat
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ ﴿١﴾ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ ﴿٢﴾ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ ﴿٣
Tafsir
- (Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu) hai Muhammad (Al-Kautsar) merupakan sebuah sungai di surga dan telaga milik Nabi kelak akan menjadi tempat minum bagi umatnya. Al-Kautsar juga berarti kebaikan yang banyak, yaitu berupa kenabian, Alquran, syafaat dan lain sebagainya.
- (Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu) yaitu shalat Hari Raya Kurban (dan berkurbanlah) untuk manasik hajimu.
- (Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu) yakni orang-orang yang tidak menyukai kamu (dialah yang terputus) terputus dari semua kebaikan; atau putus keturunannya. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang yang bersikap demikian, dia adalah ‘Ash bin Wail, sewaktu Nabi ditinggal wafat putranya yang bernama Qasim, lalu ‘Ash menjuluki Nabi sebagai Abtar yakni orang yang terputus keturunannya