Materi HSI pada halaqah ke-93 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Ushul Ats Tsalatsah adalah tentang poin-poin penutup tentang tugas dan kedudukan para nabi dan rasul.
Sekarang beliau ingin berbicara tentang beriman dengan para rasul ‘alaihimussalam, beliau mengatakan
وأرسل الله جميع الرسل مبشرين ومنذرين
Dan Allah ta’ala telah mengutus seluruh para rasul dengan tugas untuk memberikan kabar gembira dan memberikan peringatan
Ini adalah tugas seluruh para rasul جميع الرسل dan ketika disebutkan رسل maka masuk di dalamnya al-anbiya’. Nabi dan rasul ini termasuk dua kalimat yang dikatakan oleh para ulama termasuk beberapa kalimat yang kalau berkumpul maka dia berpisah yang kalau berpisah maka dia berkumpul, contohnya adalah rasul dan juga nabi. Kalau dia berkumpul maka berbeda maknanya sebagaimana dalam ayat
وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ مِن رَّسُولٖ وَلَا نَبِيٍّ الحج:52
berbeda maknanya, tapi kalau dia iftaraqat, berpisah, datang sendiri-sendiri maka dia membawa makna yang lain, rasul masuk di dalamnya nabi dan apabila disebutkan nabi sendirian maka masuk di dalamnya para rasul, contohnya sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ
hanya disebutkan rasul disini, maka yang dimaksud adalah nabi dan juga rasul dua-duanya masuk dalam kalimat tersebut.
Dan Allah ta’ala mengutus para rasul semuanya dalam keadaan memberikan kabar gembira dan juga memberikan peringatan. Memberikan kabar gembira bagi orang yang taat, barangsiapa yang taat diberikan kabar gembira yaitu akan masuk ke dalam surga itu namanya مبشر, barangsiapa yang melakukan demikian maka dia akan mendapatkan demikian.
ومنذرين
Memberikan peringatan, memberikan peringatan bagi orang yang tidak mau taat, diperingatkan bahwasanya diancam dengan neraka, diancam dengan azab.
Ini seluruh para nabi dan rasul dakwah mereka terkadang berupa tabsyir, memberikan kabar gembira, dan terkadang berupa indzhar yaitu memberikan peringatan dengan azab, dengan targhib dan tarhib, dengan memberikan roja’ dan juga memberikan khauf
والدليل قوله تعالى
Dan dalilnya adalah Firman Allah ta’ala
رُّسُلاً مُّبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ لِئَلاَّ يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ [النساء:165
Para rasul dan para nabi yang mereka memberikan kabar gembira dan memberikan peringatan supaya tidak ada bagi manusia atas Allah ta’ala hujjah setelah kedatangan para rasul.
Para rasul, Allah ta’ala utus mereka untuk iqamatul hujjah, memberikan kabar gembira dan memberikan peringatan kepada manusia, mengingatkan mereka, mengajarkan mereka, supaya tidak ada alasan bagi mereka kelak datang di hari kiamat mengatakan ‘Ya Allah ta’ala tidak datang kepada kami Rasul’ atau mengatakan ‘Ya Allah ta’ala datang kepada kami rasul tapi dia tidak mau memberikan peringatan, tidak mau memberikan kabar gembira, tidak mengajarkan kepada kami’.
Maka ini harus kita yakini bahwasanya para rasul, mereka al-balaghul mubin sebagaimana dalam hadits
إِنَّهُ لَمْ يَكُنْ نَبِيٌّ قَبْلِي إِلاَّ كَانَ حَقًّا عَلَيْهِ أَنْ يَدُلَّ أُمَّتَهُ عَلَى خَيْرِ مَا يَعْلَمُهُ لَهُمْ وَيُنْذِرَهُمْ شَرَّ مَا يَعْلَمُهُ لَهُمْ
“Sesungguhnya tidak ada seorang nabi pun sebelumku kecuali wajib baginya untuk menunjukkan umatnya kepada kebaikan yang diketahuinya untuk mereka dan memperingatkan mereka dari keburukan yang ia ketahui untuk mereka.” (HR. Muslim)
mereka دل أُمَّتَه عَلَى خَيْر وَانْذر أُمَّتَه من شَر, مُّبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ harus kita yakini yang demikian. Tidak ada diantara nabi yang muqassir, semuanya mereka berjuang dengan segenap jiwa dan raga mereka untuk menyampaikan risalah Allah ta’ala dan Allah ta’ala tidak akan mematikan mereka sampai mereka menyempurnakan seluruh apa yang dibebankan kepada mereka berupa risalah ini.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Utsul Tsalatsah]