Materi HSI pada halaqah ke-56 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Ushul Ats Tsalatsah adalah tentang landasan ketiga ma’rifatul nabiyyikum Muhammadin: misi utama diutusnya nabi Muhammad.
Sekarang beliau mengenalkan kepada kita tentang apa yang beliau bawa, apa misi beliau dan ini adalah bagian dari Ma’rifatun-nabiy mengenal tentang apa yang menjadi misi Nabi tersebut.
Beliau mengatakan
بعثه الله بالنذارة عن الشرك ويدعو إلى التوحيد
Allah mengutus beliau dengan peringatan dari kesyirikan dan berdakwah kepada Tauhid. Allah ta’ala mengutus beliau dengan dua perkara ini.
Yang pertama mengutus beliau
بالنذارة عن الشرك
untuk mengingatkan manusia dari kesyirikan, ini adalah tujuan utama diutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana ini adalah tujuan utama diutusnya para Nabi dan juga para Rosul sebelum beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, diutus untuk mengingatkan manusia dari kesyirikan. Karena asalnya manusia adalah berada di atas Tauhid.
Allah ciptakan manusia asalnya berada di atas Tauhid, ini adalah Fithrah
فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا
وَإِنِّى خَلَقْتُ عِبَادِى حُنَفَاءَ
Dan sesunguhnya aku telah menciptakan hamba hambaku dalam keadaan mereka ini hunafah, sudah berlalu tentang makna hunafah yaitu Hanif, muwahhid, muqbil ‘Alallah. Allah ciptakan para hambanya asalnya adalah mereka dalam keadaan bertauhid.
Kemudian setelah itu mereka menjadi musyrik disebabkan oleh الشَّيَاطِينُ
وَإِنَّهُمْ أَتَتْهُمُ الشَّيَاطِينُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِينِهِمْ
Kemudian setelah itu mereka didatangi oleh الشَّيَاطِينُ dan akhirnya memalingkan mereka dari agama mereka yaitu memalingkan mereka dari At-Tauhid, menunjukkan bahwa asal manusia adalah Tauhid. Karena ada sebagian orang dan mereka itulah orang-orang kafir tentunya, seorang peneliti atau professor menurut penelitian dia manusia ini dulu sebelumnya/asalnya manusia dulu itu adalah musyrikin atau sebelumnya kosong yaitu tidak mengenal pencipta, dalam keadaan mulhid yaitu keadaan tidak mengakui adanya pencipta.
Kemudian setelah itu berkembang dirinya berusaha untuk mencari sesuatu yang lebih kuat yang lebih mampu yang lebih berkuasa dari pada dia. Ada yang melihat matahari kemudian menyembah matahari, ada yang melihat bintang akhirnya dia menyembah bintang. Kemudian setelah itu berkembang lagi mulailah mereka membanding-bandingkan mana yang lebih sakti antara bintang dengan ini. Kok si fulan menyembah bintang kok berhasil.
Akhirnya dia mulai membandingkan diantara sesembahan sesembahan tadi. Kemudian dia berkembang lagi sampai akhirnya dia menyembah kepada yang menciptakan perkara-perkara tadi atau benda benda tadi, kemudian akhirnya menurut penelitian dia jadilah manusia sekarang menyembah Tuhan.
Jadi dianggapnya awalnya manusia itu mereka berada di atas illhat tidak mengenal Allah setelah terjadi kesyirikan barulah setelah itu terjadi Tauhid. Maka ini adalah menyelisihi dalil yang demikian bahkan Allah menciptakan manusia awalnya adalah sebagai Muwahhidin. Syirik ini adalah terjadi setelah itu karena ini terjadi setelah itu maka Nabi dan juga para Rosul diutus oleh Allah untuk mengembalikan mereka kepada Al-Hanifi. Diutus kepada mereka untuk mengembalikan manusia dari jalan yang menyimpang kepada jalan yang lurus.
Mengingatkan mereka tentang menyekutukan Allah, tentang syirik
ويدعو إلى التوحيد
Dan kemudian mendakwahkan mereka kepada Tauhid
Mengingatkan mereka tentang kesyirikan dan mendakwahi mereka untuk kembali kepada Tauhid yang merupakan asal dan Fithrah dari manusia. Inilah inti dari dakwah Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Tahdzir dari kesyirikan dan itu adalah Nafiy dan dakwah kepada Tauhid dan ini adalah Isbat.
النذارة عن الشرك
Ini adalah makna Nafiy menafikan segala sesembahan selain Allah
ويدعو إلى التوحيد
ini adalah Isbat yaitu menetapkan Allah sebagai satu-satunya sesembahan. Dan inilah makna dari kalimat laa ilaaha illallah dengannyalah beliau diutus. Dan para Nabi dan juga para Rosul sebelumnya sama, diutus oleh Allah ta’ala untuk mendakwahkan manusia kepada Tauhid ini.
Allah ta’ala mengatakan
وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا فِي كُلِّ أُمَّةٖ رَّسُولًا أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُواْ ٱلطَّٰغُوتَۖ
Sebagaimana Allah بَعَثۡ Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam untuk mengingatkan kepada Tauhid maka demikianlah Allah ta’ala juga mengutus para Nabi dan Rosul sebelumnya
وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا فِي كُلِّ أُمَّةٖ رَّسُولًا أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُواْ ٱلطَّٰغُوتَۖ
sama di dalamnya ada
النذارة عن الشرك ويدعو إلى التوحيد
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Ushul Ats Tsalatsah]