Halaqah yang ke-7 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Fadhlul Islam yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah.
Kemudian Allah subhanahu wata’ala menyebutkan keutamaannya, apa ganjarannya orang yang mewujudkan Islam yang berdasarkan dua kaliamat syahadat
Yang pertama keutamaannya adalah – یُؤۡتِكُمۡ كِفۡلَیۡنِ مِن رَّحۡمَتِهِۦ – Allah subhanahu wata’ala akan memberikan kepada kalian 2 bagian yang besar, ada yang mengatakan “كفلون من رحمة فى الدنيا” yang pertama & “كفلون من رحمة فى الأخرة” berarti dia mendapatkan 2 bagian yang besar dari rahmat Allah subhanahu wata’ala baik di dunia maupun akhirat. Jadi di dunia orangnya menjadi orang yang marhum (disayangi oleh Allah subhanahu wata’ala) & diberikan oleh Allah subhanahu wata’ala kasih sayang yang besar, orang yang beriman maka akan medapatkan kasih sayang khusus dengan kasih sayang yang umum, adapun orang² kafir hanya mendapatkan kasih sayang yang umum saja, berarti kasih sayang Allah subhanahu wata’ala berikan kepada kita lebih besar daripada Allah subhanahu wata’ala berikan kepada mereka. Kita mendapati – كفلون من رحمة الله – didunia ini, mendapatkan bagian yang besar dari rahmat Allah subhanahu wata’ala didunia ini, karena kita bukan hanya mendapatkan kenikmatan dunia (makan, minum) kita mendapatkan demikian orang kafir bisa mendapatkan tersebut, namun kenikmatan nikmat Iman & Islam kita mendapatkannya mereka tidak mendapatkannya.
Sesuai dengan kadar ketaqwaan kita & keimanan kita kepada Rasul demikian kadar rahmat yang akan kita dapatkan, berarti keutamaan yang pertama orang yang mewujudkan Islam yaitu Islam yang dibawa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam maka dia akan mendapatkan – كِفۡلَیۡنِ مِن رَّحۡمَتِهِ اللهۦ –
Adapun rahmat di akhirat sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya satu diantara 100 rahmat Allah subhanahu wata’ala Taala itulah yang Allah subhanahu wata’ala turunkan di dunia, 99 Allah subhanahu wata’ala simpan untuk orang² yang beriman di akhirat, maka itulah adalah – كفلون – bagian yang sangat besar dari rahmat Allah subhanahu wata’ala yang disediakan bagi orang yang beriman. Ini baru satu itupun dibagi-bagi semuanya lalu bagaimana 99 rahmat yang Allah subhanahu wata’ala sediakan bagi orang² beriman di akhirat.
Berarti Islam ini adalah sebab kita mendapatkan
كِفۡلَیۡنِ مِن رَّحۡمَتِهِۦ
Ini adalah keistimewaan, ini yang diharapkan dari kita semangat untuk mengetahui tentang Islam lebih dalam. Nanti akan disebutkan Tafsiru Tauhid dan seterusnya setelah beliau menyebutkan Fadhlul tujuan adalah supaya kita semangat untuk berislam.
Kelebihan yang kedua didalam ayat ini bahwasanya dengan Islam tadi dengan – ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَءَامِنُوا۟ بِرَسُولِهِۦ – dengan syahadat yang pertama dan kedua maka Allah subhanahu wata’ala akan
َیَجۡعَل لَّكُمۡ نُورࣰا تَمۡشُونَ بِهِۦ
Allah subhanahu wata’ala akan berikan kepada kalian cahaya yang dengannya kalian akan berjalan & cahaya di tempat yang sangat gelap maka ini adalah kenikmatan tersendiri bagi seseorang yang sebelumnya dia berjalan ditempat yang gelap kemudian ada listrik & disitu dengan terang dia melihat sekitarnya maka ini adalah kenikmatan yang besar maka Allah subhanahu wata’ala disini mengumpamakan Islam ini sebagai sebuah cahaya, cahaya di dalam kehidupan kita yang dengannya terang bagi kita apa yang ada disekitarnya, terang didalam mengarungi perjalanan hidup, mengetahui apa yang harus dilakukan karena dia punya pondasi² karena didalam Islam semuanya sudah diajarkan dia sudah tau kunci-kuncinya, Allah subhanahu wata’ala sudah membocorkan dan sudah memberitahukan kepada kita demikan dan demikian, didalamnya ada musibah didalamnya ada – إنما الحياة الدنيا لعب ولهو – didalamnya ada tafakur dan Allah subhanahu wata’ala berikan kepada kita kunci²nya untuk menghadapi semuanya ini, musuh yang tidak kelihatan Allah subhanahu wata’ala berikan kepada kita bagaimana menghadapi musuh (Istiadah, Ruqiyah diri sebelum kita tidur misalnya) bagaimana kita membaca
بسم الله توكلت على الله ولا حول وَلا قوة إلا بِاللهِ
Sebelum kita keluar rumah, kita tidak melihat syaitan tapi Allah subhanahu wata’ala tau ketika kita membaca doa ini maka dia akan pergi, Allah subhanahu wata’ala tau kalau ketika kita membaca – بسم الله – sebelum kita masuk kamar mandi dia akan tidak akan melihat aurat kita dan seterusnya.
Maka ini adalah sesuatu yang menerangi hidup kita yang sebelumnya kita keadaan khairoon dalam keadaan bingung gelap hatinya tidak tau apa dilakukan tetapi ketika kita kenal sunnah seakan² kita baru beragama Islam menjadi terang benderang kehidupan kita, sehingga didapatkan orang yang mengenal sunnah seakan² dia tidak mendapatkan masalah, bukan karena dia tidak punya masalah, ada masalah tetapi dia tau bagaimana cara menghadapi masalah tersebut, masalah besar tapi ketika dia tau kunci²nya sabar, tawakal beriman dengan takdir dan seterusnya, suatu yang sangat ringan bagi dia.
Tetapi orang yang tidak mengenal Islam tidak mengenal cahaya ini maka akan menghadapi dunia ini dengan kegelisahan ketika mendapatkan nikmat maupun dia mendapatkan musibah dia dalam keadaan resah & gelisah, ketika dia tidak mengenal bahwa rezeki sudah ditakdirkan oleh Allah subhanahu wata’ala, mencari dunia dengan rakusnya dengan tamaknya apalagi yang lain rakus dan juga tamak dia mendapatkan sesuatu dan melihat temannya tetangganya ternyata dia mendapatkan yang lebih banyak sakit hati nya dia mencarinya sudah susah dari sebelum subuh sudah berangkat dan tidak pulang kecuali jam 9 malam dan tidak melihat anaknya dalam keadaan bangun dengan susah payah dia cari dunia tersebut & ketika dia mendapatkannya melihat orang lebih besar sakit hatinya hasad didalam dirinya ditambah lagi ada kekhawatiran karena orang yang punya harta banyak dihasadi oleh orang lain apalagi dia mencari harta tidak didasari dengan Iman kemudian muncul didalam lisannya ucapan yang menyombongkan dirinya ini semakin dibeci oleh manusia, sesama orang² yang kurang keimanannya akhirnya berusaha menjegal satu sama dengan yang lain, dia akan melihat si fulan hasad si fulan mengucapkan ucapan yang mengancam khawatir apabila bisnisnya dijegal oleh si fulan menjadi pikiran terus menerus.
Meskipun dia memiliki uang/harta punya apa yang dia inginkan tapi hatinya tidak tenang apalagi jika kejadian benar ternyata dia bangkrut maka akan semakin sedih, banyak orang yang kaya dia mendapatkan apa yang dimiliki tetapi dia tidak bisa tidur, dia tidak tidur kecuali dengan obat penenang.
Jadi itu adalah keadaan orang yang gelap hidupnya, dia mendapatkan kenikmatan gelap tidak bisa menikmati hartanya ketika dia mendapatkan musibah maka dia tidak bisa menghadapi musibah tadi dengan sabar. Kenapa ini semua karena ini gelap hidupnya. Berbeda dengan orang yang berpegang teguh dengan agama Islam dia tau apa yang harus dilakukan, apa hikmah dari musibah semakin dia pelajari Islam ini dengan tekun semakin banyak cahaya yang ada pada dirinya sehingga semakin tenang dia mengarungi kehidupan ini.
Berarti diantara keutamaan Islam bahwasanya Islam ini adalah sebab kita mendapatkan kita cahaya.
وَیَغۡفِرۡ لَكُمۡۚ
Ditambah yang ketiga keutamaan nya kalau kita mengikuti Islam maka Allah subhanahu wata’ala akan mengampuni dosa kita.
Mendapatkan rahmat & kita akan terang kehidupan kita kemudian yang ketiga kalau kita melakukan dosa maka Islam tadi menjadi sebab diampuni dosanya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan
الإسلام يجب ما قبله
“Islam itu menghapukan dosa sebelumnya”
Jadi orang yang melaksanakan Islam & Islam sebagaimana kita tahu yang paling besar di dalam Islam adalah Tauhid dan itu adalah ajaran inti dari Islam & Tauhid ini adalah sebab diampuni dosa seseorang, bagaimana didalam hadits qudsi
يا إبن آدم إنك لو آتيتني بقراب الأرض خطايا ثم لقيتني لا تشرك بي شيئا لآتيتك بقرابها مغفرة
Tauhid ini adalah sebab seseorang mendapatkan ampunan Allah subhanahu wata’ala.
Maka ini adalah keutamaan Islam yang disebutkan didalam ayat ini, dia adalah 3 keutaaman yang besar semoga dengan penyebutan beberapa keutamaan di dalam bab yang pertama ini timbul semangat yang besar di dalam hati kita untuk lebih dalam dalam mempelajari tentang apa itu Islam.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Fadhlul Islam]