Home » Halaqah 15: Kenabian Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam

Halaqah 15: Kenabian Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam

Materi HSI pada halaqah ke-15 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy adalah tentang kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika Beliau berumur kurang lebih 40 tahun, Allah Subhānahu wa Ta’āla ingin merahmati para hamba dan memberikan kebaikan bagi alam ini.

Allah menjadikan Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam saat itu senang bersendiri beribadah di Gua Hira yang berjarak sekitar 2 mil dari kota Mekah.

Beliau membawa bekal secukupnya kemudian tinggal di sana beberapa hari dan di sanalah Beliau beribadah kepada Allah, merenungi alam semesta dan kebesaran Allah azza wajalla.

Dan Beliau merasa risih dan tidak tenang dengan apa yang dilakukan oleh kaumnya berupa kesyirikan kepada Allah dan keyakinan-keyakinan yang bathil.

Diceritakan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa pada satu saat beliau didatangi Malaikat dan berkata,”Bacalah.”
Beliau mengatakan, “Aku tidak bisa membaca.”
Kemudian Malaikat memeluknya dengan erat sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepayahan, kemudian melepasnya dan berkata kembali, “Bacalah.”
Beliau mengatakan, “Aku tidak bisa membaca.”
Terjadi hal ini sampai 3 kali kemudian Malaikat membaca,

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ❶ خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ ❷ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ ❸ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ❹ عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ❺

“Bacalah dengan nama Rabb-mu yang menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Rabb-mu yang paling Mulia. Yang mengajarkan dengan pena. Mengajarkan manusia apa yang dia tidak ketahui.” [QS Al ‘Alaq 1 – 5]

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pulang kepada Khadijah dalam keadaan takut dan berkata, “Selimuti aku, selimuti aku.”

Maka Khadijah menyelimuti beliau sampai hilang rasa takutnya, kemudian Beliau pun mengabarkan kepada Khadijah apa yang terjadi dan berkata, ”Aku takut atas keselamatan diriku.” Khadijah pun berusaha untuk menenangkan Nabi Muhammad ﷺ dan berkata, ”Tidak, Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selamanya. Engkau adalah orang yang menyambung tali silaturahim, penanggung kesusahan orang, memberi orang yang tidak punya, memberi hidangan kepada tamu, dan menolong orang-orang yang membela kebenaran.”

Kemudian Khadijah membawa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Waroqoh bin Naufal bin Asad bin Abdul ‘Uzza (anak paman Khadijah) dan beliau adalah orang Nashrani di zaman Jahiliyyah. Beliau menulis kitab dengan bahasa Ibrani, orangnya sudah tua dan buta.

Kemudian Khadijah berkata, ”Wahai anak pamanku dengarkanlah dari anak saudaramu.”

Waroqoh berkata,
”Wahai anak saudaraku apa yang engkau lihat?” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan apa yang Beliau lihat.

Berkata Waroqoh, ”Ini adalah Jibril yang Allah turunkan kepada Musa, seandainya aku masih hidup ketika kaummu akan mengeluarkanmu.”

Berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ”Apakah mereka akan mengeluarkanku?”

Waroqoh mengatakan, ”Iya, tidaklah datang seseorang dengan yang semisal dengan apa yang engkau bawa kecuali dia akan dimusuhi. Seandainya hari tersebut menemuiku niscaya aku akan menolongmu dengan pertolongan yang kuat.”

Kemudian beberapa waktu setelah itu Waroqoh meninggal dunia. [HR Bukhari dan Muslim]

Dengan demikian Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjadi seorang Nabi. Dengan turunnya surat Al ‘Alaq 1 sampai 5, jadilah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam seorang Nabi.

***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Sirah Nabawiyah]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top