Seorang Yahudi pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Di manakah manusia pada hari di mana bumi dan langit diganti?”
Beliau Shalallahu ‘alayhi wassallam mengatakan:
“Di tempat yang gelap sebelum jembatan.” (Hadits shahih riwayat Muslim)
◆ Kemudian, orang-orang yang beriman akan diberikan cahaya.
Di dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Ath Thabrani di dalam Al Mu’jamul Kabir dari Abdullah Ibnu Mas’ud radhiyallāhu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Apabila menyala maka dia melangkahkan kakinya dan berjalan. Dan apabila padam dia berdiri.”
⇒ Ini menunjukkan kepada kita tentang pentingnya mengamalkan ilmu bagi seorang Muslim.
Semakin banyak cahaya ilmu yang dia amalkan di dunia maka akan semakin banyak cahaya yang akan dia dapatkan di hari kiamat.
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim disebutkan bahwasanya:
◆ Orang-orang munafik juga akan diberi cahaya dan akan mengikuti Allah Subhanahu wa Ta’ala, namun cahaya mereka padam sebelum sampai jembatan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan di dalam surat Al Hadid 12-15, yang artinya:
Dikatakan kepada mereka:
‘Pada hari ini ada berita gembira untuk kalian yaitu surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang kalian akan kekal di dalamnya, itulah keberuntungan yang besar.’
Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan wanita berkata kepada orang-orang yang beriman:
Dikatakan kepada orang-orang munafik:
‘Kembalilah kalian ke belakang dan carilah sendiri cahaya untuk kalian.’
Lalu dibuatlah diantara orang-orang yang beriman dengan orang-orang munafik sebuah dinding yang memiliki pintu, di sebelah dalamnya (yaitu sisi orang-orang yang beriman) ada rahmat dan di sebelah luarnya (yaitu sisi orang-orang munafik) ada siksa.
Orang-orang munafik memanggil orang-orang yang beriman seraya berkata:
‘Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kalian di dunia?’
‘Benar, akan tetapi kalian mencelakakan diri kalian sendiri (yaitu dengan kenifakan kalian) dan kalian dahulu menunggu-nunggu kehancuran kami dan kalian ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan penipu (yaitu syaithan) telah datang memperdaya kalian tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka pada hari ini tidak akan diterima tebusan dari kalian maupun dari orang-orang kafir.
Tempat kalian adalah neraka, itulah tempat berlindung kalian dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”
Demikianlah orang-orang munafik kembali tertipu; mereka mendapat cahaya di awal dan menyangka bahwasanya mereka akan selamat bersama orang-orang yang beriman namun ternyata persangkaan mereka salah.
◆ Orang-orang yang beriman ketika melihat cahaya orang-orang munafik padam, mereka berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Wahai Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa untuk melakukan segala sesuatu.” (QS At Tahrim: 8)
Di dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan juga Tirmidzi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwasanya:
“Orang yang berjalan ke masjid di dalam kegelapan malam (yaitu untuk melakukan shalat berjama’ah) maka dia akan mendapatkan cahaya yang sempurna di hari kiamat.”
◆ Di antara usaha seorang Muslim untuk menghilangkan kenifakan adalah menjaga shalat lima waktu secara berjamaah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: