Home » Halaqah 36: Asy Syafa’atul ‘Uzhma (Syafa’at yang Paling Besar)

Halaqah 36: Asy Syafa’atul ‘Uzhma (Syafa’at yang Paling Besar)

Materi HSI pada pertemuan halaqah ke-36 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy adalah tentang asy syafa’atul ‘uzhma (syafaat yang paling besar). Asy Syafa’atul ‘Uzhma adalah syafa’at yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk para penduduk Padang Mahsyar, yang isinya adalah permintaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala supaya Allah Subhanahu wa Ta’ala menyegerakan Hari Keputusan.

Dinamakan Asy Syafa’atul ‘Uzhma (syafa’at yang paling besar) karena syafaat ini diperuntukkan untuk seluruh manusia; yang mukmin maupun yang kafir, ketika sudah memuncak kesusahan di Padang Mahsyar;

  • Terik matahari
  • Keringat yang menggenang
  • Waktu yang sangat lama
  • Dalam keadaan takut yang sangat, menunggu Hari Keputusan, maka manusia ingin disegerakan Hari Keputusan tersebut.

Mereka mendatangi orang-orang yang memiliki kedudukan mulia supaya:

  1. Memohon kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla agar menyegerakan Hari Keputusan.
  2. Membebaskan mereka dari kesusahan yang berkepanjangan di Padang Mahsyar.

◆ Pertama-tama mereka mendatangi Nabi Adam ‘alaihissalam, bapak mereka, manusia yang pertama. Namun beliau enggan dan meminta udzur dan merasa tidak berhak karena beliau ‘alayhissalam pernah memaksiati Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan memakan sesuatu yang dilarang.

◆ Kemudian Nabi Adam ‘alaihissalam menyuruh manusia mendatangi Nabi Nuh, rasul yang pertama yang diutus kepada manusia. Beliau juga enggan dan merasa tidak berhak karena pernah meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sesuatu yang tidak dibenarkan.

◆ Kemudian Nabi Nuh menyuruh manusia mendatangi Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, kekasih Allah. Beliau juga enggan dan merasa tidak berhak karena merasa pernah berdusta.

◆ Kemudian Nabi Ibrahim ‘alaihissalam menyuruh manusia mendatangi nabi Musa ‘alayhissalam, seorang nabi yang pernah diajak bicara oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun beliau enggan dan merasa tidak berhak karena pernah membunuh manusia tanpa diperintah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

◆ Nabi Musa menyuruh manusia mendatangi Nabi Isa ‘alaihissalam, beliau juga enggan dan merasa tidak berhak.

◆ Akhirnya Nabi Isa ‘alaihissalām menyuruh manusia mendatangi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kemudian mereka mengatakan : “Wahai Muhammad, engkau adalah Rasulullah, penutup para nabi, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang. Lakukanlah syafa’at, mintalah kepada Robb-mu untuk kami.
Bukankah kamu telah melihat bagaimana keadaan kami?
Bukankah kamu melihat bagaimana kesusahan kami?”

Maka Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menuju bawah ‘Arsy Allah Subhānahu wa Ta’āla dan bersujud kepada Allah.

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengilhamkan kepada Beliau pujian-pujian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang belum pernah diajarkan sebelumnya kepada seorang pun.

Kemudian dikatakan kepada Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, mintalah, maka kamu akan diberi.
Lakukanlah syafa’at maka kamu akan dikabulkan syafa’atmu.”
(Hadits shahih riwayat Bukhari dan juga Muslim)

Inilah yang dimaksud dengan مَقَامٌ مَّحْمُودٌ (maqamun mahmud), yaitu kedudukan yang dipuji.
⇒ Dimana Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam akan dipuji oleh seluruh manusia yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala janjikan untuk beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana di dalam AlQurān:

 

عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

 

“Semoga Rabb-mu membangkitkan dirimu pada kedudukan yang dipuji.” (QS Al Isra’: 79)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top