Tidak ada sesuatu yang merupakan penunjuk arah atau penunjuk jalan, seperti bangunan, pohon, dan lain-lain. Maka manusia semuanya akan memenuhi seruan penyeru menuju Padang Mahsyar dan dikumpulkan di sana.
Allahu a’lam, apakah bumi tersebut atau Padang Mahsyar tersebut adalah bumi kita sekarang yang diubah sifatnya saja, atau diganti dengan bumi yang lain.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
“Akan dikumpulkan manusia pada hari kiamat di atas bumi yang berwarna putih kemerahan, seperti roti bundar pipih yang datar, yang terbuat dari gandum yang bersih, tidak ada tanda bagi seseorang.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dikumpulkan manusia semuanya dari Nabi Adam sampai manusia yang terakhir dan tidak ada seorangpun yang ketinggalan.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
“Dan pada hari di mana Kami akan jalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi dalam keadaan nampak jelas dan Kami akan kumpulkan mereka semuanya. Maka tidak ada di antara mereka yang Kami tinggalkan.” (QS Al Kahfi : 47)
Dalam keadaan telanjang, tidak beralas kaki, dan tidak berkhitan, manusia akan dikumpulkan. Keadaan yang mencekam, menjadikan masing-masing sibuk memikirkan keselamatan diri dan tidak memikirkan aurat orang lain. Dan orang yang pertama kali akan diberikan pakaian adalah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. (HR Bukhari dan Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwasanya wanita yang meratapi mayat dan dia tidak bertobat sebelum matinya, maka akan memakai baju dari tembaga panas dan baju yang berkudis atau yang terbuat dari kudis. (Hadits shahih riwayat Muslim)
Bahkan di Padang Mahsyar ini akan dikumpulkan semua jin dan akan dikumpulkan seluruh hewan-hewan.
Allah ‘Azza wa Jalla di dalam Surat Al An’ām ayat yang ke-38 ketika menyebutkan hewan-hewan yang melata di bumi dan juga menyebutkan burung-burung, maka Allah Subhanahu wata’ala mengabarkan bahwasanya mereka akan dikumpulkan kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman: