“Dan apabila neraka dinyalakan.” (QS At-Takwir: 12)
Dan Allah ta’ala berfirman,
“Setiap kali neraka akan padam, maka Kami akan menambah nyala apinya.” (QS Al-Isra’: 97)
Neraka bisa melihat, mendengar, dan berbicara.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Pintu-pintu neraka ada tujuh. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Neraka memiliki tujuh pintu. Setiap pintu ada bagiannya.” (QS Al-Hijr: 44)
Maksudnya, akan dimasuki penghuni neraka sesuai dengan amalannya. Pintu-pintu tersebut akan dibuka langsung ketika penduduk neraka sampai di depan pintu neraka tanpa adanya syafa’at (Lihat QS Az-Zumar: 71).
Di bulan Ramadhan, tujuh pintu ini akan ditutup (HR Bukhari dan Muslim).
Setelah masuk orang-orang kafir ke dalam neraka, maka pintu-pintu tersebut tidak akan dibuka untuk mereka.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Bagi mereka neraka yang tertutup.” (QS Al-Balad: 20)
Neraka memiliki tingkatan-tingkatan sesuai dengan kedahsyatan adzabnya.
Orang-orang munafik berada di tingkat paling bawah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya orang-orang munafik berada di tingkat paling bawah dari neraka.” (QS An-Nisa: 145)
Dan orang yang paling ringan adzabnya adalah yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan adzabnya adalah orang yang memakai dua sandal dan dua tali sandal dari api. Akan mendidih otaknya dengan sebab keduanya. Seperti mendidihnya periuk. Dia tidak melihat ada orang yang lebih keras adzabnya daripada dia. Padahal sesungguhnya dialah orang yang paling ringan adzabnya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Bahan bakar neraka adalah orang-orang kafir, batu, dan segala sesuatu yang disembah selain Allah ta’ala dan dia ridha.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Maka hendaklah kalian takut dengan neraka, yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan untuk orang-orang kafir.” (QS Al-Baqarah: 24)
Dan Allah ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah adalah bahan bakar jahannam. Kalian akan memasukinya.” (QS Al-Anbiya: 98)
Api neraka adalah api yang sangat panas. Dan telah berlalu bahwasanya api di dunia adalah satu dari tujuh puluh bagian api neraka.
Tidak ada kesejukan sama sekali di dalam neraka. Benda-benda sekitar yang diharapkan memiliki kesejukan, ternyata merupakan adzab tersendiri bagi penghuninya.
Angin yang sangat panas, air yang mendidih dan teduhan atau naungan dari asap yang hitam.
Allah ta’ala berfirman,
“Dan golongan kiri, betapa sengsaranya golongan kiri. Di dalam siksaan angin yang sangat panas, air yang mendidih, dan teduhan asap yang hitam. Teduhan yang tidak dingin dan tidak menyenangkan untuk dipandang.” (QS Al-Waqiah: 41-44)
Dan Allah ta’ala berfirman yang artinya,
“Pergilah kalian kepada teduhan yang memiliki tiga cabang. Yang tidak menaungi dan tidak melindungi dari api neraka. Sungguh neraka akan melemparkan percikan api sebesar istana (maksudnya tinggi dan besar). Percikan api tersebut seperti unta-unta hitam yang condong ke warna kuning.” (QS Al-Mursalat: 30-33)
Penghuni neraka adalah orang-orang kafir yang terdiri dari orang-orang musyrik, ahlul kitab yaitu Yahudi dan Nashrani, dan orang-orang munafik.
Allah ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahlul kitab dan orang-orang musyrik berada di dalam neraka jahannam, kekal di dalamnya.” (QS Al-Bayyinah: 6)
Dan Allah ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam jahannam semuanya.” (QS An-Nisa: 140)
Diantara penghuni neraka adalah:
– Fir’aun yang ada di zaman Nabi Musa (Lihat QS Hud: 98)
– Istri Nabi Nuh dan Nabi Luth (QS At-Tahrim: 10)
– Serta Abu Lahab dan istrinya (Lihat QS Al-Massad: 1-5).