Home » Halaqah 157: Aqidah Ahlu Sunah terhadap Ahlu Bait

Halaqah 157: Aqidah Ahlu Sunah terhadap Ahlu Bait

Halaqah yang ke-157 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah.
Masuk kita pada pembahasan Ahlul Bait, beliau mengatakan
وَيُحِبُّونَ أَهْلَ بَيْتِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم
Dibahas masalah Ahlul Bait ini setelah pembahasan para sahabat radhiyallahu ta’ala ‘anhum jami’an karena di sana ada sebagian orang yang meyakini adanya pertentangan/perseteruan antara para sahabat dengan ahlul bait, menganggap bahwasanya mereka tidak akur sepeninggal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sehingga kaidah mereka kalau kita mencintai Ahlul Bait maka kita harus berlepas diri dari para sahabat radhiyallahu ta’ala ‘anhum jami’an, orang yang cinta Ahlul Bait harus benci dengan sahabat orang yang cinta kepada sahabat harus benci kepada Ahlul bait.
Ahlussunnah tidak demikian, mereka mencintai para sahabat dan meyakini keutamaan mereka bersamaan dengan itu mereka
يُحِبُّونَ أَهْلَ بَيْتِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم
mereka mencintai Ahlul baitnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Yang dimaksud dengan Ahlul Bait menurut pendapat yang lebih Shahih adalah mereka yang diharamkan zakat yang wajib yaitu mereka tidak boleh menerima zakat yang wajib, pertama istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam masuk di dalam Ahlul Bait, mereka diharamkan untuk menerima zakat yang wajib, kemudian yang kedua adalah keturunan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, putri-putri Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam Fatimah Zainab Ruqayyah Ummu Kultsum tidak boleh menerima zakat yang wajib, kemudian yang ketiga setiap muslim dari keturunan Abdul Muthalib (kakeknya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam), keturunan Abdul Muthalib dan dia adalah muslim maka ini termasuk Ahlul Bait, Abdul Muthalib diantara anaknya adalah Al-Harits maka anak-anaknya Al-Harits bin Abdul Muthalib kalau mereka adalah muslim termasuk Ahlul Bait.
Diantara anaknya Abdul Muthalib adalah Abbas pamannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maka anak-anaknya Abbas mereka adalah termasuk Ahlul Bait, Abu Thalib termasuk anaknya Abdul Muthalib bapaknya Ali Bin Abi Thalib maka anak-anaknya Abu Thalib dan juga keturunannya seperti Ali kemudian Ja’far kemudian Aqil maka anak-anak mereka adalah termasuk Ahlul Bait, sehingga Hasan dan juga Husain termasuk Ahlul Bait karena dia anaknya Ali Bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib, setiap keturunan Abdul Muthalib dan dia adalah muslim dan juga muslimah maka dinamakan dengan Ahlul Bait, ini adalah pendapat yang yang shahih diantara pendapat-pendapat para ulama tentang definisi Ahlul Bait.
Di dalam sebuah hadits pernah Hasan bin Ali radhiyallahu ta’ala ‘anhu mengambil sebuah kurma diantara kurma kurma yang merupakan zakat sebagian kaum muslimin, sebagian mereka menggunakan kurma saat itu untuk membayar zakat harta mereka,
فَجَعَلَهَا فِي فِيهِ
kemudian Hasan bin Ali menjadikan kurma yang merupakan bagian dari zakat yang wajib atas sebagian manusia saat itu, beliau menjadikan kurma tadi di dalam mulutnya artinya ingin memakannya, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan
كِخْ كِخْ
mungkin kalau di daerah kita mungkin mengatakan kepada anak kecil “kh kh”, maksudnya disuruh mengeluarkan, kemudian Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan
ارْمِ بِهَا
Hendaklah engkau lepaskan/keluarkan kurma yang ada di mulutmu, demikian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan cucunya, kemudian Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan
أَمَا عَلِمْتَ أَنَّا لَا نَأْكُلُ الصَّدَقَةَ
Apakah engkau tidak tahu bahwasanya kita (yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan keluarga Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam) tidak memakan dari zakat, dan hadits ini shahih diriwayatkan oleh Imam Muslim. Ini satu dalil yang menunjukkan bahwasanya keluarga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Ahlul Bait mereka tidak boleh memakan dari zakat yang wajib.
وَيَتَوَلَّوْنَهُمْ
Dan mereka memiliki wala’ (kecintaan) terhadap para Ahlul Bait, mencintai mereka dan menolong mereka karena mereka adalah keluarga sekaligus mereka adalah muslim, dari dua sisi mereka adalah keluarga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan mereka adalah seorang muslim yang kita berwala kepada mereka, kalau mereka adalah sahabat maka ada tiga wala’nya, karena Ahlul Bait karena mereka adalah sahabat yang bertemu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan karena mereka adalah seorang muslim
إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُواْ
[Al-Maidah: 55]
Sesungguhnya wali kalian adalah Allah subhanahu wata’ala dan juga Rasul-Nya dan juga orang-orang yang beriman.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top