Halaqah yang ke-159 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah.
Beliau mengatakan
وَقَالَ أَيْضًا لِلْعَبَّاسِ عَمِّه
Dan Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengatakan kepada Abbas ibn Muththalib paman Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam
وَقَدِ اشْتَكَى إِلَيْهِ أَنَّ بَعْضَ قُرَيْشٍ يَجْفُو بَنِي هَاشِمٍ
Abbas mengadukan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa sebagian orang Quraisy mereka tidak sopan kepada Bani Hasyim
فَقَالَ: ((وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ؛ لاَ يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحِبُّوكُمْ؛ للهِ وَلِقَرَابَتِي))
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya mereka tidak beriman sampai mereka mencintai kalian karena Allah subhanahu wata’ala dan juga karena mereka adalah keluargaku, ini menunjukkan bahwasanya mencintai keluarga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan loyal kepada mereka menghormati mereka ini adalah termasuk bagian dari keimanan dan menunjukkan sebuah kewajiban karena sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menafikan dan mengatakan mereka tidak beriman sampai mereka mencintai kalian lillah dan juga karena kalian adalah keluargaku, menunjukkan mencintai Ahlul Bait menurut Ahlussunnah Wal Jama’ah adalah sebuah kewajiban dan sesat orang yang memusuhi keluarga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Hadits ini didhoifkan oleh sebagian ulama dan dikeluarkan oleh Al-Imam At-Tirmidzi, ini tidak memudharati karena dalil yang lain menunjukkan tentang keutamaan keluarga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan kewajiban kita untuk mencintai mereka.
وَقَالَ
Dan beliau mengatakan
إِنَّ اللهَ اصْطَفَى بَنِي إِسْمَاعِيلَ، وَاصْطَفَى مِنْ بَنِي إسْمَاعِيلَ كِنَانَةَ، وَاصْطَفَى مِنْ كِنَانَةَ قُرَيْشًا، وَاصْطَفَى مِنْ قُرَيْشٍ بَنِي هَاشِمٍ، وَاصْطَفَانِي مِنْ بَنِي هَاشِمٍ
Sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala telah memilih Nabi Ismail dan memilih dari anak-anak Ismail Kinanah (yang paling afdhal di antara keturunan Ismail adalah Kinanah), dan Allah subhanahu wata’ala memilih dari Kinanah Quraisyan (karena Kinanah memiliki banyak keturunan diantaranya adalah Quraisy, Allah subhanahu wata’ala memilih Quraisy daripada yang lain diantara keturunan Kinanah), dan Allah subhanahu wata’ala memilih Bani Hasyim di antara orang-orang Quraisy (Hasyim ini adalah kakeknya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam), dan Allah subhanahu wata’ala memilihku diantara Bani Hasyim.
Menunjukkan bahwasanya keluarga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam (Bani Hasyim) ini adalah orang-orang pilihan karena Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan Allah subhanahu wata’ala memilih Bani Hasyim di antara orang-orang Quraisy, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Muhammad Ibn Abdillah Ibn Abdul Muththalib Ibn Hasyim, berarti Bani Hasyim (anak-anak Hasyim) termasuk diantaranya adalah Abdul Muthalib mereka adalah orang-orang pilihan dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang terpilih di antara Bani Hasyim.
Maka hadits ini menunjukkan tentang keutamaan Ahlul Bait, yang mereka adalah keturunan Bani Hasyim, mereka adalah muslim dan keturunan Abdul Muththalib, hadits ini shahih diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim. Kemudian
وَيَتَوَلَّوْنَ أَزْوَاجَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينَ
Dan mereka loyal (mencintai) para istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang mereka adalah ibunya orang-orang yang beriman, sebagaimana Firman Allah subhanahu wata’ala
وَأَزْوَٰجُهُۥٓ أُمَّهَٰتُهُمْ
[Al-Ahzab:6]
Dan istri-istri beliau (yaitu istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) adalah ibu dari orang-orang yang beriman. Kalau ibu berarti kita harus menghormati beliau sebagaimana kita menghormati ibu kita atau lebih.
وَيُؤْمِنُونَ بأَنَّهُنَّ أَزْوَاجُهُ فِي الآخِرَةِ
Dan meyakini bahwasanya mereka adalah istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di akhirat, jadi sebagaimana mereka adalah istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di dunia maka mereka adalah istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di akhirat
خُصُوصًا خَدِيجَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أُمَّ أَكْثَرِ أَوْلاَدِهِ
khususnya Khadijah Ibu dari sebagian besar anak-anak Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
وَأَوَّلَ مَنْ آمَنَ بِهِ
dan orang yang pertama beriman dengan Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam
وَعَاَضَدَهُ عَلَى أَمْرِه
dan menolong Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam dalam urusannya
وَكَانَ لَهَا مِنْهُ الْمَنْزِلَةُ الْعَالِيَةُ
dan Khadijah radhiyallahu ta’ala anha memiliki kedudukan yang tinggi di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
وَالصِّدِّيقَةَ بِنْتَ الصِّدِّيقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا
Dan terkhusus juga Ash-Shiddiqah binta Ash-Shiddiq (yaitu Aisyah radhiyallahu ta’ala anha putri dari Abu Bakr Ash-Shiddiq)
الَّتِي قَالَ فِيهَا النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم : ((فَضْلُ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ))
yang dikatakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwasanya keutamaan Aisyah dibandingkan wanita-wanita yang lain ini seperti keutamaan Tsarid (nama jenis makanan yang favorit) dibandingkan makanan-makanan yang lain, ini menunjukkan tentang keutamaan Aisyah.
Aisyah dan juga Khadijah ini adalah sebaik-baik istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, jadi istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang paling afdhol di antara mereka adalah Khadijah dan juga Aisyah, dan para ulama berselisih pendapat mana yang lebih afdhal apakah Khadijah atau Aisyah, dan pendapat yang lebih kuat bahwasanya masing-masing memiliki keutamaan dan kelebihan yang tidak dimiliki oleh yang lain.
Istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selain Khadijah dan Aisyah adalah Hafsah bintu Umar, kemudian ada Zainab bintu Jahsy, ada Zainab bintu Khuzaimah, kemudian di sana ada Maimunah, ada Shofiyah bintu Huyay, ada Juwairiyah, dan sebagian besar istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dikuburkan di Madinah kecuali Khadijah yang dikuburkan di Makkah, dan juga Maimunah di sebuah tempat antara kota Makkah dan juga kota Madinah.
Dan Khadijah radhiyallahu ta’ala anha dikatakan disini beliau adalah ibu dari sebagian besar anak-anak Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam karena telah lahir dari Khadijah radhiyallahu ta’ala anha 4 orang wanita yaitu putri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum dan Fatimah, kemudian di sana ada putra Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu Qasim dan juga Abdullah, berarti ada dua laki-laki dan 4 wanita. Satu lagi putra Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Ibrahim yang dilahirkan oleh Maria sehingga beliau mengatakan di sini sebagian besar anak-anaknya, karena 6 diantaranya adalah dilahirkan oleh Khadijah radhiyallahu ta’ala ‘anha.