Author name: Hamba Allah

Halaqah 128: Beriman Kepada Hari Akhir dengan Pembahasan 3 Macam Syafaat di Hari Kiamat – Syafaat Pertama

Halaqah yang ke-128 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah. Beliau mengatakan وَلَه صلى الله عليه وسلم فِي الْقِيَامَةِ ثَلاثُ شَفَاعَاتٍ Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam (dhamirnya disini kembali kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam karena sebelumnya disebutkan nama Beliau وَأَوَّلُ مَن يَسْتَفْتِحُ بَابَ الْجَنَّةِ مُحَمَّدٌ) di hari kiamat […]

Halaqah 127: Beriman Kepada Hari Akhir dengan Pembahasan tentang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah yang Pertama kali Meminta Dibukakan Pintu Surga

Halaqah yang ke-127 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah. Beliau mengatakan وَأَوَّلُ مَن يَسْتَفْتِحُ بَابَ الْجَنَّةِ مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم Dan yang pertama kali akan meminta dibuka pintu surga adalah Nabi Muḥammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Allah subhanahu wata’ala ingin menampakkan kemuliaan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam

Halaqah 126: Beriman Kepada Hari Akhir dengan Pembahasan tentang Al Qantharah

Halaqah yang ke-126 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah. Masih tentang beriman kepada hari akhir dan poin-poin yang harus kita imani yang berkaitan dengan hari akhir bahwasanya diantara beriman dengan hari akhir adalah beriman dengan ash-shirath. Dan sebagian ahlul bida’ ada yang mengingkari sebabnya berulang diantaranya

Halaqah 125: Beriman Kepada Hari Akhir dengan Pembahasan tentang Shirath (Bagian 5)

Halaqah yang ke-125 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah. Masih kita pada pembahasan ash-shirath, disebutkan dalam hadits bahwasanya manusia saat itu terbagi menjadi tiga, yang pertama adalah orang yang melewati dan selamat sampai keseberang tanpa disambar duri / pengait besi, semoga Allah subhanahu wata’ala menjadikan kita

Halaqah 124: Beriman Kepada Hari Akhir dengan Pembahasan tentang Shirath (Bagian 4)

Halaqah yang ke-124 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah. Beliau mengatakan عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ sesuai dengan kadar amalan mereka, sebagaimana mereka mendapatkan cahaya sesuai dengan kadar amalan mereka disini juga akan terlihat kembali peran amal shaleh bahwasanya cepat dan lambatnya seseorang ketika melewati jembatan ash-shirath sesuai

Halaqah 123: Beriman Kepada Hari Akhir dengan Pembahasan tentang Shirath (Bagian 3)

Halaqah yang ke-123 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Al-‘Aqidah Al-Wāsithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullāh. Kita sekarang sedang membahas tentang ucapan Muallif يَمُرُّ النَّاسُ an-nās disini maksudnya adalah orang-orang yang beriman. Masih saat itu orang-orang munafik bersama orang-orang yang beriman, setelah mereka bangkit dari sujud maka dibentangkan ash-shirāth yaitu jembatan yang berada

Halaqah 122: Beriman Kepada Hari Akhir dengan Pembahasan tentang Shirath (Bagian 2)

Halaqah yang ke-122 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah. Di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa orang yang dahulu menyembah Nabi ‘Isa, bagaimana kalau dia menyembah orang shaleh atau menyembah nabi ‘Isa apakah berarti Nabi ‘Isa akan masuk ke dalam jahannam? tentunya tidak, tapi Allah subhanahu wata’ala

Halaqah 121: Beriman Kepada Hari Akhir dengan Pembahasan tentang Shirath (Bagian 1)

Halaqah yang ke-121 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah. Beliau menyebutkan bahwasanya diantara bentuk iman kita kepada hari akhir adalah beriman dengan apa yang dinamakan dengan ash-shirath yang secara bahasa artinya adalah jalan yang luas, adapun secara istilah maka ini kita kembali kepada dalil dan dalil

Halaqah 120: Beriman Kepada Hari Akhir dengan Pembahasan tentang Telaga Nabi

Halaqah yang ke-120 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah. Beliau berbicara tentang masalah haudh (telaga) Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam وَفِي عَرَصَاتِ الْقِيَامَةِ الْحَوضُ الْمَوْرُودُ لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم Dan di ‘arashat (sebuah tempat yang luas yang tidak ada bangunan dan maksudnya adalah padang mahsyar, padang

Scroll to Top