Halaqah yang ke-121 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah.
Beliau menyebutkan bahwasanya diantara bentuk iman kita kepada hari akhir adalah beriman dengan apa yang dinamakan dengan ash-shirath yang secara bahasa artinya adalah jalan yang luas, adapun secara istilah maka ini kita kembali kepada dalil dan dalil menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan shirath ini adalah jembatan yang makna jembatan kita sudah tahu menghubungkan antara satu tempat ke tempat yang lain dan posisi jembatan ini adalah di atas neraka.
Beliau mengatakan
وَالصِّرَاطُ مَنْصُوبٌ عَلَى مَتْنِ جَهَنَّمَ
yang maksud dengan ash-shirath adalah sesuatu yang dipasang di atas neraka jahanam, bawahnya adalah jahannam kemudian diatasnya adalah ash-shirath
وَهُوَ الْجِسْرُ الَّذِي بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ
dan dia adalah jembatan antara surga dan neraka, orang yang bisa melewati jembatan tersebut maka dia akan masuk ke dalam surga
يَمُرُّ النَّاسُ عَلَيْهِ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ
manusia akan melewati jembatan tersebut sesuai dengan kadar amalan mereka, yang dimaksud dengan manusia disini adalah orang-orang yang beriman merekalah yang kelak akan melewati ash-shirath baik orang-orang yang beriman yang mereka adalah umatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maupun orang-orang yang beriman sebelum kita umat-umat terdahulu yang mereka adalah orang-orang yang beriman kepada nabi yang telah diutus pada mereka.
Adapun selain orang-orang yang beriman (orang-orang kafir dan orang-orang munafik) maka mereka sudah dipisahkan dari orang-orang yang beriman, yang sebelumnya mereka bersama di padang mahsyar dihisab oleh Allah subhanahu wata’ala ditempat yang sama di padang mahsyar maka setelah itu akan ada pemisahan antara orang-orang yang beriman dengan selain mereka, yang terlebih dahulu dipisahkan adalah orang-orang musyrikin para menyembah selain Allah subhanahu wata’ala.
Allah subhanahu wata’ala akan memisahkan antara orang-orang musyrikin dengan yang lain sebagaimana disebutkan di dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Sa’id Al-Khudri dimana akan ada yang memanggil dan memerintahkan setiap umat untuk mengikuti tuhan yang dia sembah di dunia, kemudian disebutkan dalam hadits tidak ada manusia yang menyembah selain Allah subhanahu wata’ala seperti patung batu dan seterusnya kecuali dia akan berjatuhan ke dalam neraka karena masing-masing dari mereka akan mengikuti apa yang mereka sembah di dunia, kemudian setelah itu tersisa yang masih ada di situ adalah orang-orang ahlul kitab kemudian juga orang-orang yang beriman baik dia adalah orang yang shaleh maupun orang yang fasik bahkan orang-orang munafik pun masih ada karena mereka secara dzhohir mengaku beriman meskipun secara batinnya dia adalah termasuk orang-orang yang kufur.
Kemudian disebutkan dalam hadits bahwasanya akan didatangkan jahannam seperti fatamorgana, jadi kalau tadi orang-orang yang mereka adalah watsaniyyun musyrikun itu sudah berjatuhan terlebih dahulu kedalam neraka sekarang giliran orang-orang Yahud, jadi Allah subhanahu wata’ala masukkan mereka ke dalam neraka dalam keadaan berkelompok berkelompok
وَسِيقَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ إِلَىٰ جَهَنَّمَ زُمَرًاۖ
[Az-Zumar:71]
dan akan digiring orang-orang kafir ke dalam jahannam dalam keadaan berkelompok-berkelompok
Didatangkan jahannam dalam keadaan seperti fatamorgana yaitu menyerupai air kemudian dikatakan kepada orang Yahudi apa yang kalian sembah kemudian mereka mengatakan kami dahulu menyembah uzair anak Allah subhanahu wata’ala itu yang mereka ucapkan, kemudian dikatakan kepada mereka kalian telah berdusta Allah subhanahu wata’ala tidak memiliki istri dan juga tidak memiliki anak, kemudian dikatakan kepada mereka lalu apa yang kalian inginkan mereka mengantarkan kami haus maka berilah kami air minum, yaitu ketika mereka melihat jahannam yang dari jauh seperti air kemudian ditunjukkan kepada mereka jahannam yang dari jauh seperti air tadi dan dikatakan kepada mereka kenapa kalian tidak mendatanginya, maka merekapun menuju kesana dan kumpulkan ke dalam jahannam, dari jauh mereka menyangka itu adalah air yang yang bisa menghilangkan dahaga mereka akhirnya orang-orang Yahudi semuanya mereka masuk kedalam neraka.
Giliran orang-orang Nasrani apa yang kalian sembah mereka mengatakan kami dahulu menyembah ‘Isa anak Allah subhanahu wata’ala kemudian dikatakan kepada mereka kalian telah berdusta Allah subhanahu wata’ala tidak memiliki istri dan anak, lalu apa yang kalian inginkan mereka berkata kami haus berilah kami air minum, yaitu ketika mereka melihat jahannam yang dari jauh kelihatan seperti air maka ditunjukkan kepada mereka jahannam tadi kemudian dikatakan seperti apa yang dikatakan kepada orang-orang Yahudi kenapa kalian tidak mendatanginya maka mereka pun dikumpulkan di jahannam yang mereka lihat dari jauh itu seperti air. Hadits ini Shahih diriwayatkan oleh Bukhari dan juga Muslim.
Dikatakan kepada mereka barangsiapa yang menyembah sesuatu di dunia maka hendaklah dia mengikutinya, maka penyembah matahari akan mengikuti matahari penyembah bulan akan mengikuti bulan penyembah thaghut (segala sesuatu yang disembah selain Allah subhanahu wata’ala) akan mengikuti thaghut sehingga tidak akan tersisa kecuali orang Islam dan bersama mereka orang-orang munafik, berarti di sini orang-orang kafir orang-orang musyrikin ahlul kitab mereka sudah masuk terlebih dahulu ke dalam neraka.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Al Aqidah Al Wasithiyyah]