Home » Qawaidul Arba

Qawaidul Arba

Halaqah 14: Penjelasan Kaidah Ke Dua Kitab Al Qawa’idul Arba’ (Bagian 3)

Materi HSI pada halaqah ke-14 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Qawaidul Arba adalah tentang penjelasan kaidah kedua kitab Qawaidul Arba bagian 3. Kemudian beliau mengatakan, وَدَلِيلُ الشَّفَاعَةِ، Dan dalil tentang syafa’at (dalil bahwasanya mereka menyembah sesembahan-sesembahan tersebut tujuannya adalah untuk mencari syafa’at), قَوْلُهُ تَعَالَ adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, وَيَعْبُدُونَ مِن […]

Halaqah 13: Penjelasan Kaidah Ke Dua Kitab Al Qawa’idul Arba’ (Bagian 2)

Materi HSI pada halaqah ke-13 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Qawaidul Arba adalah tentang penjelasan kaidah kedua kitab Qawaidul Arba bagian 2. Beliau mengatakan, فَدَلِيلُ الْقُرْبَةِ؛ Dalil yang menunjukkan bahwasanya orang-orang musyrikin, mereka menyembah kepada sesembahan-sesembahan tersebut tujuannya adalah supaya mendekatkan diri mereka kepada Allah, قَوْلُهُ تَعَالَى adalah firman Allah Subhanahu wa

Halaqah 12: Penjelasan Kaidah Ke Dua Kitab Al Qawa’idul Arba’ (Bagian 1)

Materi HSI pada halaqah ke-12 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Qawaidul Arba adalah tentang penjelasan kaidah kedua kitab Qawaidul Arba bagian 1. Beliau berkata, الْقَاعِدَةُ الثَّانِيَةُ: أَنَّهُم يَقُولُونَ: مَا دَعَوْنَاهُمْ وَتَوَجَّهْنَا إِلَيْهِمْ إِلاّ لِطَلَبِ الْقُرْبَةِ وَالشَّفَاعَةِ، Mereka, yaitu orang-orang musyrikin, orang-orang musyrik di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, berkata, “Kami tidaklah

Halaqah 25: Penjelasan Kaidah Ke Empat Kitab Al Qawa’idul Arba

Materi HSI pada halaqah ke-24 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Qawaidul Arba adalah tentang penjelasan kaidah keempat kitab Qawaidul Arba’. Kaidah yang ke empat (terakhir) dari empat kaidah yang dengannya kita bisa memahami apa itu kesyirikan. Beliau mengatakan, الْقَاعِدَةُ الرَّابِعَةُ: أَنَّ مُشْرِكِي زَمَانِنَا أَغْلَظُ شِرْكًا مِنَ الأَوَّلِينَ “Ketahuilah, bahwasanya orang-orang musyrikin di

Halaqah 24: Penjelasan Kaidah Ke Tiga Kitab Al Qawa’idul Arba’ (Bagian 4)

Materi HSI pada halaqah ke-24 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Qawaidul Arba adalah tentang penjelasan kaidah ketiga kitab Qawaidul Arba’ bagian 4. وَدَلِيلُ الأَشْجَارِ وَالأَحْجَارِ Dan dalil bahwasanya di sana ada orang yang menyembah pohon demikian pula batu adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, أَفَرَءَیۡتُمُ ٱللَّـٰتَ وَٱلۡعُزَّىٰ ۝ وَمَنَوٰةَ ٱلثَّالِثَةَ ٱلۡأُخۡرَىٰۤ [Surat

Halaqah 23: Penjelasan Kaidah Ke Tiga Kitab Al Qawa’idul Arba’ (Bagian 3)

Materi HSI pada halaqah ke-23 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Qawaidul Arba adalah tentang penjelasan kaidah ketiga kitab Qawaidul Arba’ bagian 3. Kemudian beliau mengatakan, وَدَلِيلُ الأَنْبِيَاءِ؛ قَوْلُهُ تَعَالَى وَإِذۡ قَالَ ٱللَّهُ یَـٰعِیسَى ٱبۡنَ مَرۡیَمَ ءَأَنتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ ٱتَّخِذُونِی وَأُمِّیَ إِلَـٰهَیۡنِ مِن دُونِ ٱللَّهِۖ قَالَ سُبۡحَـٰنَكَ مَا یَكُونُ لِیۤ أَنۡ أَقُولَ مَا

Halaqah 22: Penjelasan Kaidah Ke Tiga Kitab Al Qawa’idul Arba’ (Bagian 2)

Materi HSI pada halaqah ke-22 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Qawaidul Arba adalah tentang penjelasan kaidah ketiga kitab Qawaidul Arba bagian 2. Beliau mengatakan : ودليل الشمس والقمر “dalil bahwasanya di zaman Nabi shallallahu alaihi wa salam ada yg menyembah Matahari & Bulan ” قوله تعالى : Adalah firman Allah Subhanahu wa

Halaqah 21: Penjelasan Kaidah Ke Tiga Kitab Al Qawa’idul Arba’ (Bagian 1)

Materi HSI pada halaqah ke-21 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Qawaidul Arba adalah tentang penjelasan kaidah ketiga kitab qawaidul Arba’ bagian 1. Beliau berkata: القاعدة الثالثة: أنّ النبي – صلى الله عليه وسلم – ظهر على أُناسٍ متفرّقين في عباداتهم Kaidah yang ketiga : “Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam muncul & di

Halaqah 05: Makna Istighfar

Materi HSI pada halaqah ke-5 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Qawaidul Arba adalah tentang makna istighfar. Beliau mengatakan, وَإِذَا أذنَبَ اسْتَغْفَرَ “Dan apabila dia berdosa, maka dia beristighfar.” Beristighfar kepada Allah, memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas dosa yang telah dilakukan. Dan makna istighfar mengandung dua perkara: 1. Memohon kepada

Scroll to Top