Home » Halaqah 79: Dalil yang Menunjukkan Sifat Ma’iyyah (Kebersamaan) Allah (Bagian 2)

Halaqah 79: Dalil yang Menunjukkan Sifat Ma’iyyah (Kebersamaan) Allah (Bagian 2)

Halaqah yang ke-79 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah.
Pembahasan ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah ma’iyyah yaitu sifat kebersamaan bagi Allah subhanahu wata’ala. Beliau mendatangkan Firman Allah subhanahu wata’ala
وَقَوْلُهُ
Dan juga Firman Allah subhanahu wata’ala
مَا يَكُونُ مِن نَّجْوَى ثَلاثَةٍ إِلاَّ هُوَ رَابِعُهُمْ وَلاخَمْسَةٍ إِلاَّ هُوَ سَادِسُهُمْ وَلا أَدْنَى مِن ذَلِكَ وَلا أَكْثَرَ إِلاَّ هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Tidaklah ada bisik-bisik tiga orang kecuali Allah subhanahu wata’ala yang ke-empat, dan tidak ada bisik-bisik lima orang kecuali Allah subhanahu wata’ala yang ke-enam, dan tidak ada lebih sedikit daripada itu. Jadi disebutkan tiga berarti lebih sedikit dari tiga, dua, seandainya di sana ada dua orang yang berbisik maka Allah subhanahu wata’ala Maha Tahu.
وَلا أَكْثَرَ
Dan tidak lebih banyak daripada itu yaitu lebih dari 5 orang, 6 orang 7 orang dan seterusnya
إِلاَّ هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا
Kecuali Dia (Allah subhanahu wata’ala) bersama mereka dimanapun mereka berada, ini juga ma’iyyatul ‘ilm, oleh karena itu Allah subhanahu wata’ala mengatakan setelahnya
ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Dan Allah subhanahu wata’ala akan mengabarkan kepada mereka dengan apa yang mereka kerjakan di hari kiamat
إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala Maha Mengetahui segala sesuatu.
Lihat, Allah subhanahu wata’ala mengakhiri ayat ini dengan إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ menguatkan bahwasanya ma’iyyah disini adalah ma’iyyatul ‘ilm. Dan ma’iyyah yang disebutkan dalam dua ayat ini
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ
إِلاَّ هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا
Ini adalah ma’iyyah yang umum meliputi seluruh makhluq, Allah subhanahu wata’ala bersama seluruh makhluq, disini adalah ma’iyyah yang umum, dan disana ada ma’iyyah yang khusus, kebersamaan Allah subhanahu wata’ala yang khusus yaitu Allah subhanahu wata’ala bersama orang-orang yang bertakwa, Allah subhanahu wata’ala bersama para Nabi, Allah subhanahu wata’ala bersama orang-orang yang bersabar, dan inilah yang beliau sebutkan dalam 5 ayat berikut ini.
وَقَوْلُهُ
Dan Firman Allah subhanahu wata’ala
لاَ تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
Jangan kau bersedih sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala bersama kita.
Yang dimaksud di sini adalah ma’iyyah yang khusus yaitu kebersamaan yang bukan hanya mengharuskan adanya ilmu tapi juga Allah subhanahu wata’ala menolong, Allah subhanahu wata’ala memperhatikan, Allah subhanahu wata’ala menyelamatkan, ini ma’iyyatullah khusus untuk orang-orang yang bertakwa, إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala bersama kita yaitu Allah subhanahu wata’ala akan menolong kita.
إِنَّنِي مَعَكُمَا أَسْمَعُ وَأَرَى
Dan juga Firman Allah subhanahu wata’ala; Sesungguhnya Aku bersama kalian berdua, Aku mendengar dan Aku melihat.
Ini sudah berlalu ketika kita membahas tentang sifat As-Sam’ dan juga Ar-Ru’ya bagi Allah subhanahu wata’ala, dan disebutkan sebelumnya مَعَكُمَا Aku bersama kalian berdua, bersama Nabi Musa dan juga Nabi Harun dan ma’iyyah disini adalah ma’iyyah yang khusus, bukan hanya Allah subhanahu wata’ala Mengetahui tapi Allah subhanahu wata’ala akan menolong mereka, أَسْمَعُ وَأَرَى Aku mendengar dan Aku melihat kalian. Kemudian
وَقَوْلُهُ
Dan juga Firman Allah subhanahu wata’ala
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَواْ وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ
Sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang mereka muhsinūn.
Orang-orang yang bertakwa maka Allah subhanahu wata’ala bersama mereka yaitu orang-orang yang melaksanakan perintah Allah subhanahu wata’ala berdasarkan dalil, mengharap pahala dari Allah subhanahu wata’ala meninggalkan larangan Allah subhanahu wata’ala berdasarkan dalil karena takut dengan azab Allah subhanahu wata’ala, yaitu orang yang ikhlas dan sesuai dengan sunnah di dalam beramal maka Allah subhanahu wata’ala bersama orang-orang yang bertakwa, Allah subhanahu wata’ala akan menolong mereka. Dan orang-orang yang muhsinūn yaitu orang-orang yang merasa diawasi oleh Allah subhanahu wata’ala yang mereka muhsin di dalam amalan mereka, menyempurnakan amalannya dengan baik maka Allah subhanahu wata’ala bersama orang-orang yang bertakwa dan bersama orang-orang yang muhsinin dan ma’iyyah disini adalah ma’iyyah yang khusus.
وَاصْبِرُواْ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Hendaklah kalian bersabar sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala bersama orang-orang yang bersabar.
Ingin Allah subhanahu wata’ala bersama kita dan menolong kita memudahkan urusan kita maka jadilah kita termasuk orang-orang yang bersabar, bersabar ketika menghadapi musibah, bersabar ketika kita berdakwah, bersabar ketika kita beramal sholeh, menuntut ilmu إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala bersama orang-orang yang bersabar.
وَقَوْلُهُ
كَم مِّن فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ
Betapa banyak golongan yang sedikit yang mengalahkan golongan yang banyak dengan izin dari Allah subhanahu wata’ala dan Allah subhanahu wata’ala bersama orang-orang yang bersabar.
Menunjukkan bahwasanya segolongan yang kecil kalau mereka mau bersabar maka mereka bisa mengalahkan golongan yang besar, karena Allah subhanahu wata’ala bersama orang-orang yang bersabar, maka ini suatu kenikmatan yang sangat besar, seseorang Allah subhanahu wata’ala bersama dia dimanapun dia berada dan Allah subhanahu wata’ala bersama dia dengan ma’iyyah yang khusus yaitu Allah subhanahu wata’ala memberikan taufik, Allah subhanahu wata’ala memudahkan, Allah subhanahu wata’ala melindungi sehingga harusnya kita semangat untuk mewujudkan sifat-sifat yang disebutkan di dalam ayat-ayat ini, menjadi orang yang bertakwa, menjadi orang yang bersabar, menjadi orang yang ihsan supaya Allah subhanahu wata’ala bersama kita dimanapun kita berada, di kota maupun di desa, bersama orang lain maupun dalam keadaan sendiri.
Tentang perbedaan antara ma’iyyah yang khusus dengan ma’iyyah yang umum, bahwasanya ma’iyyah yang umum ini adalah sifat Dzatiyyah karena tadi berkaitan dengan ilmu, adapun ma’iyyah yang khusus maka ini adalah sifat fi’liyyah, Allah subhanahu wata’ala bersama orang yang Allah subhanahu wata’ala kehendaki, yaitu orang-orang yang bertakwa, orang-orang yang muhsin, ini berarti sifat fi’liyyah. Jadi sifat ma’iyyah yang khusus ini adalah fi’liyyah adapun yang umum maka ini adalah Dzatiyyah.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Al Aqidah Al Wasithiyyah]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top