Abdul Mutholib kemudian mencari wanita Arab Badui yang bisa menyusui Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana ini adalah kebiasaan orang-orang Arab kota. Yang demikian adalah untuk menjauhkan beliau dari berbagai penyakit kota dan supaya kuat badannya dan menguasai bahasa Arab yang fasih.
Namun saat itu banyak wanita-wanita Arab Badui yang tidak mau menyusui beliau karena beliau adalah seorang anak yatim, tidak memiliki ayah yang bisa membayar upah bagi mereka.
Akhirnya Halimah bintu Abi Dhuayb As-Sa’diyah, seorang wanita Arab Badui dari Bani Sa’ad yang sedang mencari anak-anak yang bisa disusui, beliaulah yang bersedia menyusui Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, setelah awalnya tidak mau menyusui. Namun karena beliau merasa iba dan kasihan dan tidak ingin pulang ke Bani Sa’ad dalam keadaan tidak membawa seorang bayi pun, maka Halimah bersedia menyusui Muhammad dan membawanya ke Bani Sa’ad.
Dibawalah Muhammad ke lingkungan barunya dan Halimah merasakan berkah yang luar biasa setelah menyusui Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Berkah dan kebaikan dalam berbagai urusannya.