Halaqah yang ke-100 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Fadhlul Islam yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah.
زَادَ مسْلِم
Ditambah oleh Imam Muslim
ثُمَّ مَاذَا؟
Al-Imam Muslim ada ziyadah, bahwasanya Hudzaifah bertanya lagi, setelah itu apa lagi ya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam? Yaitu setelah banyaknya aliran-aliran tadi, banyaknya duat yang mengajak kepada pintu jahannam, kemudian setelahnya apa?
قَالَ: «ثُمَّ يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مَعَهُ نَهْرٌ وَنَارٌ
Kemudian setelah itu, yaitu di akhir zaman, akan keluar fitnah yang paling besar di akhir zaman yaitu keluarnya dajjal, dia membawa sungai dan juga membawa api, يَخْرُجُ berarti dia sudah ada sekarang sebagaimana disebutkan dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Tamim Ad-Dari’ dan bahwasanya beliau termasuk orang yang pernah bertemu dengan Dajjal di masa ketika beliau masih Nasrani sebelum beliau masuk Islam.
Terdampar beliau dan beberapa orang yang bersama beliau di sebuah pulau kemudian bertemu dengan makhluk yang berbulu tebal sehingga tidak diketahui mana depannya mana belakangnya dan dia bisa berbicara dan mengatakan bahwasanya kalian sedang ditunggu oleh seseorang disana. Kemudian akhirnya mereka masuk ke dalam sebuah gua dan melihat orang yang sedang dibelenggu kemudian terjadilah percakapan, diantaranya dia bertanya tentang apakah sudah keluar Nabi di jazirah Arab, mereka mengatakan ia sudah keluar. Apa yang terjadi, saling berperang antara mereka yaitu antara Nabi dengan kaumnya, mana yang menang, terkadang yang menang ini terkadang yang menang yang itu, kemudian Dajjal mengatakan seandainya mereka mengikuti Nabi tersebut niscaya itu adalah kebaikan bagi mereka.
Kemudian dia bertanya tentang sebuah tempat apakah sudah kering tempatnya atau airnya dan seterusnya dan ini diceritakan oleh Tamim kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam setelah beliau masuk ke dalam agama Islam dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengikrar bahwasanya ini adalah dajjal, menunjukkan bahwasanya dia sudah ada sekarang, maka Dajjal akan keluar dan ini adalah fitnah dan شَرّ yang ditanyakan oleh
Hudzaifah Ibnu yaman.
مَعَهُ نَهْرٌ وَنَارٌ
Dia membawa sungai dan api.
Diantara fitnah yang besar saat itu dia mengaku sebagai Robb, ia mengaku sebagai Allah subhanahu wata’ala yang menciptakan memberikan rezeki dan seterusnya dan saat itu manusia dalam keadaan kekeringan yang berkepanjangan. Air tidak turun dan tanah tidak mengeluarkan makanan, antum bisa bayangkan bagaimana keadaan saat itu, air tidak ada dan dalam keadaan mereka kelaparan, tidak ada makanan yang dimakan, semuanya butuh sementara tanah tidak mengeluarkan hasilnya.
Keluar dajjal ini kemudian dia mengaku sebagai Robb dan Allah subhanahu wata’ala mengizinkan Dajjal ini ketika dia mengatakan kepada langit turunkanlah hujan maka dia pun menurunkan hujan, ketika dia mengatakan kepada tanah keluarkanlah hasil kalian maka tanah mengeluarkan hasilnya. Antum bisa membayangkan bagaimana manusia dalam keadaan lapar dalam keadaan haus melihat yang demikian, tentunya mereka akan terfitnah, sudah tidak berpikir panjang lagi untuk mengikuti orang ini, bahkan dia mengaku sebagai Allah subhanahu wata’ala, sebagai Rabb.
Orang-orang yang kafir maka dengan mudah sekali dia mengikuti Dajjal ini karena dia kufur, kemudian dia tidak mengenal Allah subhanahu wata’ala, tidak pernah belajar ma’rifatullah, bagaimana sifat-sifat Allah subhanahu wata’ala, sehingga ketika ada orang yang mengaku demikian, apalagi dia memiliki kemampuan yang luar biasa akhirnya dia mengikuti. Adapun orang Islam yang mereka belajar kemudian mereka berusaha untuk mengenal Allah subhanahu wata’ala dengan nama dan juga sifatnya, mempelajari hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang menyebutkan tentang sifat-sifat dajjal dan bahwasanya Allah subhanahu wata’ala tidak dilihat kecuali setelah kita meninggal dunia,
أنكم لن تروا ربكم حتى تموتوا
kata Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, kalian tidak akan melihat Rabb kalian sampai kalian meninggal dunia, ini kaidah yang mereka ketahui dan keimanan mereka Allah subhanahu wata’ala tidak akan dilihat sekarang di dunia, kalau aku meninggal dunia barulah nanti kelak bisa melihat Allah subhanahu wata’ala, ketika dia masih hidup kok ada orang yang mengaku sebagai Allah subhanahu wata’ala dan dia sadar saya ini masih hidup, ini ada orang yang mengaku sebagai Allah subhanahu wata’ala, maka seorang muslim langsung dan tidak ragu-ragu ini adalah dajjal, ini pendusta karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengabarkan kepada kita, kita tidak mungkin melihat Allah subhanahu wata’ala sampai kita meninggal dunia, dia tidak akan tertipu dengan kemampuannya yang luar biasa, apalagi ketika dia mengingat apa yang digambarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Ini sudah dikabarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwasanya dia akan membawa sungai dan juga api dan bahwasanya dia akan mengaku sebagai Allah subhanahu wata’ala dan tertulis didahinya kafara atau tertulis kafir dan setiap orang yang beriman baik yang bisa membaca atau yang tidak bisa membaca semuanya akan bisa membaca dengan izin Allah subhanahu wata’ala tulisan yang ada di dahi Dajjal tadi.
فَمَنْ وَقَعَ فِي نَارِهِ؛ وَجَبَ أَجْرُهُ، وَحُطَّ وِزْرُهُ
Barangsiapa yang terjatuh ke dalam api yang dia bawa, jadi dia menawarkan api dan juga sungai, barangsiapa yang masuk ke dalam api nya Dajjal ini maka dia akan mendapatkan pahala dan akan dihilangkan darinya dosa.
Ini fitnah besar, bayangkan ada api yang benar-benar kelihatan api dan di sini ada sungai kita disuruh milih, kalau bukan orang yang beriman akan memilih sungai, lebih enak masuk sungai dari pada masuk api, tapi orang yang beriman ketika dia belajar agama, ini menunjukkan tentang pentingnya mempelajari agama dan pentingnya kita mengetahui yang syarr supaya kalau terjadi kita bisa selamat dari kejelekan tadi, selamat dari fitnah tadi karena kita sudah belajar biidznillah ini adalah api dan ini adalah sungai, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan kalau masuk ke dalam api ini kita akan mendapatkan pahala, maka seorang yang beriman berilmu dan juga mengamalkan dia akan memilih masuk ke dalam api tersebut, maka akan mendapatkan pahalanya dan akan dihilangkan dosanya
وَمَنْ وَقَعَ فِي نَهْرِهِ؛ وَجَبَ وِزْرُهُ، وَحُطَّ أَجْرُهُ
Dan barangsiapa yang lebih memilih masuk ke dalam sungai tadi maka dia berdosa
وَحُطَّ أَجْرُهُ
Dan akan dihilangkan pahalanya, dosanya dia dapatkan dan pahalanya akan di hilangkan karena dia mengikuti dajjal. Allahu a’lam mungkin maksudnya adalah keluar dari agama Islam dan orang yang keluar dari agama Islam maka dia telah batal
وَمَن يَرۡتَدِدۡ مِنكُمۡ عَن دِينِهِۦ فَيَمُتۡ وَهُوَ كَافِرٞ فَأُوْلَٰٓئِكَ حَبِطَتۡ أَعۡمَٰلُهُمۡ فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِۖ
Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat… [Al Baqarah:217]
قُلْتُ: ثُمَّ مَاذَا؟
Kemudian aku bertanya lagi, kemudian setelah itu apa ya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian setelah kejelekan ini, setelah fitnah besar ini apa ya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
قَالَ: «ثُمَّ هِيَ قِيَامُ السَّاعَةِ
Yang terjadi setelah itu adalah terjadinya قِيَامُ السَّاعَةِ, karena keluarnya Dajjal ini adalah termasuk asyratus sa’ah al-qubro, dia adalah termasuk tanda-tanda dekatnya السَّاعَةِ yang paling besar yang jumlahnya ada sepuluh. Ini adalah tanda-tanda yang terakhir, sudah memang menjelang terjadinya السَّاعَةِ termasuk di antara sepuluh ini adalah keluarnya dajjal, maka yang terjadi setelah itu adalah tidak lama lagi akan terjadi قِيَامُ السَّاعَة.
Hadits tentang ثُمَّ يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مَعَهُ نَهْرٌ وَنَارٌ ini yang meriwayatkan Abu Daud
ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: «ثُمَّ يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مَعَهُ نَهْرٌ وَنَارٌ، فَمَنْ وَقَعَ فِي نَارِهِ؛ وَجَبَ أَجْرُهُ، وَحُطَّ وِزْرُهُ، وَمَنْ وَقَعَ فِي نَهْرِهِ؛ وَجَبَ وِزْرُهُ، وَحُطَّ أَجْرُهُ»، قَالَ: قُلْتُ: ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: «ثُمَّ هِيَ قِيَامُ السَّاعَةِ
Ziyadah ini ada didalam Abu Daud dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah, adapun yang diucapkan oleh Mu’allif bahwasanya ini adalah tambahan dari Imam Muslim, Allahu a’lam, setahu kita yang ada tambahannya disini adalah yang dikeluarkan oleh Abu Daud dan tambahan ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Fadhlul Islam]