Diantara dalil dari As-Sunnah atas adanya Al Karomah:
1. Kisah Abu bakar Ash Shidiq radhiyallahu ‘anhu ketika memberi makan sebagian ahlussuffah yang datang kepada beliau. Setiap kali mereka mengambil satu suapan maka makanannya justru bertambah banyak. [diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dan Al Imam Muslim].
2. Kisah dua orang shahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu Usaid bin Hudhair dan Abbad bin Bisyr semoga Allah meridhoi keduanya.
3. Kisah Juraij seorang laki-laki yang shaleh dari kalangan Bani Israel yang dituduh berzina dengan seorang wanita, ia mengaku hamil karena Juraij. Kemudian ketika wanita tersebut melahirkan maka Juraij mengusap kepala bayi tersebut, sehingga bayi tersebut bisa menyebutkan siapa sebenarnya bapaknya. [diiriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dan Al Imam Muslim]
Kemudian di sana ada beberapa keterangan yang berkaitan dengan Al Karomah:
1. Al Karomah yang paling agung bagi seorang hamba adalah istiqomahnya dia di atas jalan yang lurus.
2. Al Karomah bagi para wali Allah adalah ayat atau mukjizat bagi para Nabi, karena wali Allah tidak mendapatkannya kecuali karena keimanan dia kepala rasul tersebut.
3. Al Karomah akan tetap ada sampai akhir zaman.
4. Al Karomah tidak dijadikan ukuran seseorang lebih afdhol daripada orang yang tidak mendapatkan Al Karomah. Yang demikian karena Al Karomah terjadi diantaranya untuk menguatkan keimanan orang tersebut. Oleh karena itu Al Karomah di zaman shahabat radhiyallahu ‘anhum lebih sedikit daripada Al Karomah di zaman tabi’in, karena iman dan keyakinan para shahabat lebih kuat dari pada keimanan dan juga keyakinan para tabi’in.
5. Jangan sampai seseorang terjerumus ke dalam pengingkaran terhadap Al Karomah seperti orang-orang Falasifah & juga Mu’tazilah.