Materi HSI pada halaqah ke-23 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy adalah tentang memulai dakwah jahriyyah atau terang-terangan. Setelah 3 tahun berdakwah dengan Sirriyyah turunlah perintah Allah untuk memulai dakwah dengan terang-terangan. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam diperintahkan untuk memulai dakwah kepada keluarga dekat Beliau.
Allah berfirman,
(وَأَنذِرۡ عَشِیرَتَكَ ٱلۡأَقۡرَبِینَ)
[Surat Ash-Shu’ara 214]
“Dan ingatkanlah keluarga dekatmu.”
Maka keluarlah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan menaiki bukit Shofa kemudian berteriak,
“Ya Shobahah.”
Ini adalah sebuah kalimat yang dipakai oleh orang Arab untuk meminta tolong ketika melihat musuh akan menyerang.
Maka berkumpullah orang-orang Quraisy dari berbagai kabilah, kemudian Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada mereka,
“Ya Bani Fulan, Ya Bani Abdi Manaf, Ya Bani Abdil Mutholib, apa pendapat kalian seandainya aku kabarkan kepada kalian bahwa sebuah pasukan berkuda akan keluar dari atas bukit ini, apakah kalian membenarkan aku?”
Mereka berkata, “Kami tidak pernah melihat engkau berdusta.”
Beliau mengatakan, “Maka aku ingatkan kalian tentang adanya adzab yang pedih di depan kalian.”
Berkata Abu Lahab, (paman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) “Celaka dirimu. Engkau tidak mengumpulkan kami kecuali untuk ini.”
Kemudian Abu Lahab pergi dan turunlah surat Al Masad.
( تَبَّتۡ یَدَاۤ أَبِی لَهَبࣲ وَتَبَّ)
[Surat Al-Masad 1]
“Celaka kedua tangan Abu Lahab.” [HR Al Bukhari & Muslim]
Diantara hikmah memulai dakwah dengan keluarga karena Mekkah penuh dengan semangat kabilah dan kekeluargaan, sehingga diharapkan mereka akan membantu menolong dan membela dakwah ini. Demikian pula negeri Mekkah dan Quraisy memiliki kedudukan tinggi diantara kabilah-kabilah Arab sehingga seandainya mereka mendapatkan hidayah maka akan memiliki pengaruh yang besar terhadap kabilah-kabilah lain.
Dan ini tidak berarti bahwa Islam hanya untuk orang-orang Quraisy saja. Ini hanyalah langkah pertama di dalam menyampaikan agama Islam yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk seluruh alam.
***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Sirah Nabawiyyah]