Materi HSI pada halaqah ke-27 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy adalah tentang Islamnya beberapa sahabat setelah dimulainya dakwah jahriyah. Diantara yg masuk Islam setelah dimulainya dakwah Jahriyyah adalah
1. Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu.
Sebagaimana di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim.
Beliau adalah seseorang yang berasal dari luar kota Mekkah tepatnya dari Ghifar, datang ke kota Mekkah ingin bertemu dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam setelah mendengar tentang kedatangan Beliau. Kemudian setelah bertemu dan mendengar ucapan Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, maka Abu Dzar pun masuk Islam. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyuruh Abu Dzar kembali ke kaumnya dan mengabarkan kepada mereka sampai datang perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Kemudian Abu Dzar berkata, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh aku akan berteriak diantara mereka.” Maka dia pun keluar sampai mendatangi Masjidil Haram dan berteriak dengan suara yang keras,
اشهد ان لا اله الا الله وأشهد أن
محمدا رسول الله
Maka mereka pun mengeroyok Abu Dzar dan memukul beliau sampai beliau terkapar.
Datanglah Al Abbas bin Abdul Mutholib, paman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan mengingatkan orang-orang Quraisy dengan balasan orang-orang Ghifar jika orang-orang Quraisy pergi berdagang ke arah Syam dan melewati daerah mereka. Akhirnya Abbas bisa menyelamatkan Abu Dzar.
Pulanglah Abu Dzar ke Ghifar dan masuk Islamlah separuh dari mereka. Adapun separuh yang lain, maka mereka baru masuk Islam setelah hijrahnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Diantara yg masuk Islam setelah dimulai dakwah Jahriyyah adalah
2. Dhimad dari Azdi Syanuah.
Beliau adalah tukang ruqyah dan mendengar orang-orang bodoh kota Mekkah mengatakan bahwa Muhammad adalah orang gila.
Berkata Dhimad, “Seandainya aku melihat laki-laki ini semoga Allah menyembuhkan dia dengan tanganku.”
Dan ketika bertemu dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam maka Dhimad menawarkan kepada Nabi untuk meruqyah Beliau, maka Nabi mengatakan,
إن الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَمَّا بَعْدُ
Maka Dhimad meminta Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengulang kata-kata tadi dan akhirnya diulang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tiga kali, kemudian Dhimad berkata, “Sungguh aku telah mendengar ucapan para dukun, ucapan tukang-tukang sihir, ucapan para tukang syair, tetapi aku tidak pernah mendengar kata-kata seperti ini.”
Kemudian akhirnya beliau masuk Islam dan membaiat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk dirinya dan kaumnya.
Dan kisah masuk Islamnya Dhimad diriwayatkan oleh Al Imam Muslim di dalam shahihnya.
***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Sirah Nabawiyah]