Home » Halaqah 29: Bab 03 Tafsirul Islam – Pembahasan Dalil Keempat Hadits dari Bahz bin Hakim

Halaqah 29: Bab 03 Tafsirul Islam – Pembahasan Dalil Keempat Hadits dari Bahz bin Hakim

Halaqah yang ke-29 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Fadhlul Islam yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah.
Beliau mengatakan,
وعن بهز بن حكيم عن أبيه عن جده:
Dari Bahz bin Hakim dari Bapaknya, dari Kakeknya
أنه سأل رسول الله shallallahu ‘alaihi wasallam عن الإسلام؟
Bahwasanya kakeknya ini (bapak nya) ini adalah Hakim bin Mu’awiyah, adapun kakeknya adalah Mu’awiyah Ibnu Haidah.
Disini beliau mengatakan riwayatkan oleh Al Imam Ahmad Hadits, isnad nya Hasan.
Kalau kita kembali kepada Musnad Al Imam Ahmad tidak menemukan tetapi di dalam Shahih Ibnu Hibban kita baru menemukan
أن تسلم قلبك لله، وأن تولي وجهك إلى الله، وأن تصلي الصلاة المكتوبة، وتؤدي الزكاة المفروضة
Kalau kita lihat lafadznya, lafadz seperti – أن تسلم قلبك لله، – tidak ada di dalam riwayat Ahmad, kalau memang beliau ingin mendatangkan riwayat Bahz Ibnu Hakim yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad berarti ini tadi
أسلَمْتُ وجهيَ للهِ وتخلَّيْتُ، وتُقِيمَ الصَّلاةَ، وتُؤتِيَ الزَّكاةَ،..
Ini kalau memang mau mendatangkan riwayat nya Al Imam Ahmad dari Bahz Ibnu Hakim
عن أبيه عن جده: أنه سأل رسول الله shallallahu ‘alaihi wasallam أسلَمْتُ وجهيَ للهِ وتخلَّيْتُ، وتُقِيمَ الصَّلاةَ، وتُؤتِيَ الزَّكاةَ،
Kalau memang kita ingin mendatangkan riwayat dari Al Imam Ahmad, dan Isnadnya Hasan.
Tetapi jika kita ingin mendatangkan lafadz yang ada di dalam Ibnu Hibban maka sebagaimana yang dalam dinukil beliau disini,
أن تسلم قلبك لله،وأن تولي وجهك إلى الله،
Tayyib,
أنه سأل رسول الله shallallahu ‘alaihi wasallam عن الإسلام
Bahwasanya beliau (Muawiyah Ibnu Haidah) ini bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang apa itu Islam, berarti disini tepat berkaitan dengan bab nya, karena bab nya tentang Tafsirul Al Islam, penjelasan tentang Islam. Ada seorang Sahabat yang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apa itu Islam, maka kita harus harus mengambil faedah dari jawaban Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ini dan dengannya kita mengetahui tentang tafsir Islam, hakikat dari Islam
فقال ،أن تسلم قلبك لله،
Islam adalah engkau (yang pertama) menyerahkan hatimu kepada Allah subhanahu wata’ala,
berarti ini berkaitan dengan apa yang ada di dalam hati kita, Islam hakikatnya penyerahan hati kepada Allah subhanahu wata’ala
الاستسلام لله بالتوحيد،
Mencakup hati seseorang harus menyerahkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala,
Kemudian yang kedua
وأن تولي وجهك إلى الله،
Dan hendaklah engkau memalingkan wajah mu kepada Allah subhanahu wata’ala.
Sudah kita sebutkan penyerahan wajah kepada Allah subhanahu wata’ala, kalau yang paling kita hormati yang paling kita mulia kan sudah kita serahkan kepada Allah subhanahu wata’ala, berarti sisanya yang lain dan dia adalah pengikut, juga mengikuti menyerahkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala.
Kalau kita lihat konsekuensi² dari memalingkan wajahnya kepada Allah subhanahu wata’ala berarti dia lebih umum, jika digabungkan seperti ini karena sudah disebutkan Islamul Qolb sebelumnya berarti menyerahkan wajah kepada Allah subhanahu wata’ala ini lebih dekat kepada perkara² yang dzhohir, karena bathin sudah diwakili dengan Islamul Qolbi lillah.
Karena disini disebutkan Islamul Qolbi terlebih dahulu maka memalingkan wajah kepada Allah subhanahu wata’ala perkara² yang dzhohir, kalau wajahnya saja sudah diserahkan kepada Allah subhanahu wata’ala maka yang dzhohir yang lain (tangan, kaki semuanya) juga menyerahkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala, berarti Islam sampai disini kita mengetahui mencakup Islamnya dzhohir dan bathin kita, ini pengertian langsung dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau menyebutkan Islamnya dzhohir dan bathin.
Kemudian setelah itu beliau menyebutkan perinciannya
وأن تصلي الصلاة المكتوبة،
Ini adalah bagian dari Islam, diantara bagian dari Islam engkau tundukan dirimu sehingga engkau melakukan shalat bahkan dia adalah termasuk rukun Islam, dia adalah tiang agama ini, syiar yang besar yang menunjukkan tunduknya kita adalah dengan melakukan shalat 5 waktu yaitu syiar yang besar yang menunjukkan tunduknya kita kepada Allah subhanahu wata’ala.
Kemudian yang kedua
وتؤدي الزكاة المفروضة
Dan engkau menunaikan Zakat yang diwajibkan.
Ini juga termasuk diantara syiar yang dzhohir yang kelihatan yang menunjukkan tentang Islamnya Kita, kalau kita memiliki harta yang sudah mencapai nisab dan sudah sampai haulnya maka diantara syiar yang kuat amalan yang dzhohir yang menunjukkan tentang penyerahan diri kita kepada AlIah adalah ketika dia membayar zakat, disini disebutkan perincian dari
أن تسلم قلبك لله، وأن تولي وجهك إلى الله
Disebutkan disebutkan contohnya diantaranya adalah 2 syiar yang paling besar di dalam agama ini satu berkaitan dengan Ibadah badaniah dan satu yang berkaitan dengan maaliyah.
Berarti Islam bukan hanya sekedar penyerahan diri anggota badan juga harta yang kita miliki juga harus kita serahkan kepada Allah subhanahu wata’ala.
Sampai disini Kita lihat bagaimana penulis rahimahullah mendatangkan makna Islam yang sebenarnya.
Dari sini kita memahami Tafsirul Islam, Islam bukan hanya amalan yang bathin, Islam bukan hanya amalan yang dzhohir tetapi mencakup dua²nya, bukan hanya anggota badan kita yang kita tundukan bahkan termasuk diantaranya harta yang kita miliki juga harus tunduk pada Allah subhanahu wata’ala.
Allah subhanahu wata’ala mengatakan
أخرج
Keluarkan zakat
Maka Kita harus mengeluarkan zakat kita.
Allah subhanahu wata’ala mengatakan atau syariat menyuruh kita untuk tersenyum maka kita harus tersenyum, menyuruh kita untuk berijtihad dalam thulabul ilm maka kita berijtihad .
Itulah makna Islam yang sebenarnya tunduk semua nya kepada Allah subhanahu wata’ala.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Fadhlul Islam]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top