Halaqah yang ke-31 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Fadhlul Islam yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah.
Setelah beliau (rahimahullah) membawakan bab keutamaan Islam kemudian membawakan kewajiban mengikuti Islam yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian beliau mendatangkan bab tentang Tafsirul Islam & bahwasanya Islam yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengharuskan seseorang untuk menyerahkan diri baik dari sisi akidah, ibadah maupun dari sisi akhlaknya.
Inilah Islam yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam , bukan hanya sekedar akidah saja tanpa akhlak tanpa ibadah, bukan hanya ibadah saja tanpa akidah tanpa akhlak, bukan hanya akhlak saja dan tidak memiliki perhatian tentang masalah akidah & ibadah. Islam adalah agama yang tsamid/menyeluruh, mengatur seluruh perkara.
Setelah beliau membawakan 3 bab tadi maka beliau membawakan bab yang selanjutnya yaitu
باب قول الله تعالى: وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ [آل عمران:85].
Bab tentang firman Allah subhanahu wata’ala “dan barangsiapa yang mencari selain agama Islam maka tidak diterima darinya”
Kalau kita perhatikan bab ini maka sangat erat hubungannya dengan bab yang pertama maupun kedua, yaitu tentang keutamaan Islam dan bahwasanya Islam inilah agama yang Maqbul disisi Allah subhanahu wata’ala, dan dia menunjukkan tentang kewajiban masuk kedalam agama Islam, karena orang yang tidak memeluk agama Islam setelah datangnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maka dia tidak akan diterima. Jelas bahwasanya ayat ini memiliki hubungan yang erat dengan bab yang pertama maupun bab yang kedua, mungkin ini adalah sebab kenapa beliau tidak menulis di sana judul bab secara khusus, seperti bab² sebelumnya karena isi dari bab ini seperti melanjutkan apa yang disebutkan oleh beliau pada bab yang kedua, yang berisi tentang kewajiban memeluk agama Islam & tidak diterimanya amalan seseorang yang masih menjadikan agama selain agama Islam sebagai agamanya.
Sehingga langsung beliau mengatakan
باب قول الله تعالى
Bab tentang firman Allah subhanahu wata’ala, karena ini masih ada hubungan yang erat dengan bab yang kedua & AIlahua’lam disini ingin menguatkan kembali, setelah berbicara tentang keutamaan kemudian berbicara tentang wajibnya , kemudian menafsirkan setelah itu ingin menguatkan kembali bahwasanya Islam dengan makna yang syamil seperti ini hukumnya adalah wajib, kalau tidak maka tidak akan diterima darinya amalan.
Maka beliau ingin menguatkan kembali dengan membawakan bab ini
باب قول الله تعالى
Bab tentang firman Allah subhanahu wata’ala
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Bab tentang firman Allah subhanahu wata’ala
“dan barangsiapa yang mencari selain agama Islam” maksud nya adalah selain agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam,
“sebagai dienan” sebagai agama selain agama Islam yang dibawa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ini ada 2 macam
Yang pertama agama yang memang bertentangan dengan isi agama Islam, contohnya majusi, dinamisme & lainnya. Memang dia adalah isinya bertentangan dengan agama Islam menyembah selain Allah subhanahu wata’ala atau dia menyembah berhala/pohon.
Kemudian yang kedua adalah agama para Nabi setelah diutus Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, jadi selain agama Islam yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
غَيْرَ الإِسْلامِ دِينًا
Jadi selain Islam yang dibawa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ini ada 2 , agama yang memang bertentangan dengan isi agama Islam jelas orang yang memeluknya majusi, dinamisme atau agama² yang lain, orang² Jawa juga ada agama, agama kejawen itupun banyak aliran. Jelas itu adalah -.لا يُقْبَلَ مِنْهُ – orang yang memeluk agama tersebut maka tidak akan diterima darinya.
Demikian pula agama para Nabi selain Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, setelah diutusnya nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam maka agama tersebut barangsiapa yang memeluknya dia juga tidak akan diterima darinya meskipun itu asalnya agama seorang Nabi, agama Islam yang dibawa oleh Nabi Nuh-Musa-Sulaiman dan seterusnya, maka setelah kedatangan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam barangsiapa yang memeluknya agama Islam maka masuk di dalam – غَيْرَ الإِسْلامِ دِينًا – berarti bukan Islam yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam .
Sama akhirnya
-.فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ –
Tidak akan diterima darinya.
Ini menunjukkan tentang kebatilan agama² selain agama Islam yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam setelah datangnya beliau, kalimat setelah diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam maka ini penting sekali, karena sebelum diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, maka umat yang dia beriman dengan Nabi yang diutusnya kepadanya benar.
Islam yang dia peluk yang dibawa oleh Nabi yang diutus kepadanya maka ini adalah benar dan diterima amalannya, ini sebelum diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Misalnya di seluruh dunia ini banyak kaum dan masing² diutus kepadanya seorang Nabi
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ
Sebelum diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maka benar apa yang mereka peluk/ ikuti masing² mengikuti Nabi yang diutus kepada kaumnya, Bani Israel mengikuti Musa, Taurat & Nabi² yang lain maka mereka memiliki syariat , apabila kaumnya mengikuti dia mengikuti Islam yang dia bawa maka ini Shahih, itu sebelum diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Tapi setelah diutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kalau mereka masih ngotot-nekat dan terus memeluk agama tersebut sementara mereka yasma’-mendengar, mendengar kedatangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maka tidak akan diterima darinya.
Setelah diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ini poin yang penting jangan sampai kita salah faham kemudian mengatakan bahwasanya agama Islamnya Nabi Nuh salah, agama Islam Musa ini salah dan seterusnya, salah kapan & tidak diterimanya kapan? Setelah diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam .
Maka ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa tentang kebatilan agama selain agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam & ini menunjukkan tentang wajibnya mengikuti Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan menunjukkan tentang keutamaan Islam itu sendiri.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Fadhlul Islam]