Home » Halaqah 39: Perjalanan dan Dakwah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ke Thaif

Halaqah 39: Perjalanan dan Dakwah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ke Thaif

Materi HSI pada halaqah ke-39 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Sirah nabawiyah adalah tentang perjalanan dan dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ke Thaif. Setelah meninggalnya Abu Thalib, orang-orang Quraisy semakin berani mengganggu dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Maka Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam ingin membuka tempat yang baru untuk berdakwah.
Beliau pergi ke Thaif pada bulan Syawwal tahun ke-10 Kenabian dan meminta bantuan dan pertolongan dari orang-orang Tsaqif,
tetapi mereka tidak mau menerima ajakan Beliau bahkan mereka menyuruh anak-anak mereka untuk melempari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan batu.
Di dalam shahih Al Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa diantara hari yang paling berat bagi Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam dakwah adalah ketika dakwah di Thaif ini.
Setelah ditolak oleh orang-orang Tsaqif dan ketika perjalanan pulang dalam keadaan bersedih, tiba-tiba ketika Beliau melihat ke atas, ada awan yang menaungi Beliau dan Beliau melihat Jibril ‘alaihissalam, kemudian Jibril memanggil dan mengatakan,
“Sesungguhnya Allah azza wajalla telah mendengar ucapan kaummu untukmu dan jawaban mereka kepadamu. Dan Allah telah mengutus kepadamu seorang malaikat gunung supaya engkau memerintahkan dia sesuai dengan keinginanmu.”
Maka malaikat gunung tersebut memanggil dan mengucapkan salam seraya berkata,
“Wahai Muhammad sesungguhnya Allah telah mendengar ucapan kaummu kepadamu dan aku adalah Malaikat Gunung dan Rabb-mu telah mengutusku supaya engkau memerintahkan aku, maka apakah yang engkau inginkan? Kalau engkau ingin maka aku akan menutupkan kepada mereka dua Akhsyab ini.”
Dua Akhsyab yaitu nama dua gunung di Mekkah.
Maka Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab,
“Aku berharap Allah mengeluarkan dari tulang sulbi mereka orang-orang yang menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun.”
Ini semua menunjukkan bagaimana perjuangan Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam berdakwah dan kerasnya tantangan dan pedihnya ujian, serta menunjukkan kasih sayang Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam kepada manusia.
***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Sirah Nabawiyah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top