Home » Halaqah 50: Bab 06 Tentang Keluar dari Penamaan Islam – Nama Nama Ahlu Bid’ah

Halaqah 50: Bab 06 Tentang Keluar dari Penamaan Islam – Nama Nama Ahlu Bid’ah

Halaqah yang ke-50 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Fadhlul Islam yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah.
Kalau kita melihat perbedaan nama² Ahlus Sunnah dengan nama² Ahlu Bida, kita lihat nama² Ahlu Bida ada diantara mereka yang bernama al Khowarij, Jahmiah, Asyairoh, al Manturidiah, al Kullabiah kemudian al Murjiah, ar Rofidhoh az Zaidiyah, Qodariah, Jabriah. Kita lihat nama² aliran tadi tidak kembali kepada Islam tapi kemungkinan yang pertama kembali kepada muasisnya bukan kembali kepada Islam tapi kembali kepada Muasisnya karena muasis ini membawa sesuatu yang baru yang tidak ada didalam Islam akhirnya bukan dinisbahkan kepada Islam tapi dinisbahkan kepada Muasisnya, diantaranya Jahmiah Ibnu Sofwan, al Qulabiyah dinisbahkan kepada Abdullah Ibnu Qullab, Ahmadiyyah dinisbahkan kepada Mirza Ghulam Ahmad dst.
Ini sudah penamaan yang salah, kenapa menisbahkan diri kepada orang nya kepada Muasisnya, berarti dia membawa sesuatu yang baru yang tidak diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Atau terkadang nama tersebut diambil dari isi dari Bid’ahnya, contoh al Murjiah diambil dari kata al Irja yang maknanya adalah takhir/mengakhirkan atau diambil dari kata roja, kalau diambil dari kata Al Irja yang maknanya adalah takhir sebagaimana Firman Allah – أَرْجِهْ وَأَخَاهُ – Akhirkan/ditunda maksudnya adalah mereka mengakhirkan amalan, menjadikan amalan itu bukan termasuk Iman. Karena orang² Murjiah mengatakan bahwasanya amalan bukan termasuk Iman.
Atau dari kata Roja artinya mereka terlalu memberikan Roja kepada pelaku dosa besar, kemudian mengatakan tidak masalah melakukan dosa besar ini tidak memudhoroti karena ini bukan termasuk Iman. Berarti diambil nama mereka dari inti bidah mereka.
Atau Rofidhoh diambil dari kata Roqob yang artinya adalah menolak karena mereka menolak ke khalifahan Abu Bakar & juga Umar Oleh sebab itu mereka dinamakan Rofidhoh.
Atau Orang² Khowarij diambil dari kata khuruj karena mereka mengeluarkan pelaku dosa besar dari Islam, atau khuruj yang berarti mereka memberontak kepada pemerintah & juga penguasa yang sah, karena keluar memberontak kepada mereka juga dinamakan dengan khuruj, sehingga mereka dinamakan dengan Khowarij, dilihat dari Inti bidah mereka.
Atau diambil/aliran tadi namanya tempat dia keluar/sejarah dia keluar seperti Mu’tazilah dinamakan Mu’tazilah karena wafin saat itu dia meninggalkan majlisnya Hasan Al Basri karena dia I’tazala meninggalkan majlisnya Hasan Al Basri maka dinamakan dia & orang² yang mengikutinya dinamakan Al Mu’tazilah.
kita lihat disini perbedaan Antara nama² Ahlus Sunnah dengan nama² aliran tersebut. Aliran² tadi tidak kembali kepada Islam adapun nama² Ahlus Sunnah maka kembali kepada Islam.
Bagi yang mencermati nama² tersebut dia akan melihat bahwasanya nama² tersebut kembali kepada Islam, belum lagi ciri² yang lain & juga perbedaan yang lain nama² yang ada didalam Ahli Sunnah ini tidak menyebabkan wala & Baro selain kepada Islam berbeda dengan nama² tadi, adapun nama² tadi maka disitu ada wala & Baro nya bukan kepada Islam bukan atas nama Islam tetapi atas nama yang lain.
Jika Islam Jamaah, kenapa dinamakan Islam Jamaah karena Intinya pada jamaahnya karena itu memang yang dikonsentrasikan tentang masalah Jamaah, berkaitan dengan Jamaah, yang namanya Jamaah harus ada Imam nya yang namanya Imam harus di baiat
لا إسلام إلا بجماعة
Kita ini harus (Islam)nya Harus Jamaah, Oleh sebab itu dinamakan Islam Jamaah.
Terkadang namanya benar tapi isi nya yang tidak benar yang dituntut dari kita nama & juga isinya, Isinya sudah disebutkan tentang keharusan untuk berpegang teguh dengan Islam, sekarang disebutkan tentang keharusan untuk bernama dengan nama yang Islam, Jadi namanya harus syarii & Isinya juga harus Islami tidak cukup dengan penamaan atau gelar saja yang Islami tetapi isinya jauh dari Islam.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Fadhlul Islam]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top