Materi HSI pada halaqah ke-76 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Ushul Ats Tsalatsah adalah tentang landasan ketiga ma’rifatul nabiyyikum Muhammadin: Rasulullah wafat dan agama Islam akan tetap ada.
Beliau mengatakan
ودينه باقٍ
Agama beliau shallallahu ‘alaihi wasallam akan terus ada. Kenapa disini di sebutkan
دينه باقٍ
agamanya terus ada, apa hubungannya antara kalimat ini dengan kematian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Karena kita tahu bahwasanya agama ini yang membawa adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, risalah ini yang membawa adalah beliau shallallahu ‘alaihi wasallam.
Ketika beliau shallallahu ‘alaihi wasallam dipanggil oleh Allah ta’ala apakah berarti agama ini hancur, apakah risalah ini akan menjadi pudar dan rusak dan akan segera terkubur sebagaimana dikuburnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang membawa risalah ini, maka beliau menekankan di sini
ودينه باقٍ
Nabi memang meninggal dunia tapi agama yang beliau bawa akan terus ada beliau
فَانٍ, كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
Beliau meninggal dunia sebagaimana yang lain tetapi agama yang beliau bawa tidak akan rusak dan tidak akan binasa tetapi agama beliau adalah agama yang باقٍ akan terus ada. Terus ada dijaga oleh Allah ta’ala karena Allah ta’ala dia telah berjanji untuk menjaga agama ini.
Bagaimana Allah ta’ala menjaga agama ini diantaranya Allah ta’ala menjaga sumbernya, karena agama ada sumbernya, Al-Quran dan juga As-Sunnah. Kalau sumbernya dijaga maka agama tersebut akan terjaga
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
[Al Hijr:9]
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Adz-Dzhikro yaitu Al-Quran dan sesungguhnya Kami akan menjaga Al-Quran.
Kalau Al-Quran sebagai sumber agama Islam ini di situlah syariat Islam
“Kami tidak meninggalkan sedikitpun di dalam Al-Quran”
semuanya ada diterangkan oleh Allah ta’ala dan Allah subhanahu wata’ala jaga Al-Quran dan As-Sunnah juga dijaga oleh Allah subhanahu wata’ala sebagaimana Allah subhanahu wata’ala menjaga Al-Quran dan sampai sekarang tidak ada orang yang bisa merubah Al-Quran.
Seandainya di sana ada orang yang berusaha untuk merubah meskipun satu huruf atau setengah huruf dari Al-Quran niscaya akan kelihatan dan akan dinampakkan oleh Allah subhanahu wata’ala. Allah subhanahu wata’ala mudahkan manusia untuk menghafal Al-Quran dan dari generasi ke generasi ribuan bahkan tidak sedikit orang yang bisa menghafal Al-Quran dan ini adalah penjagaan dari Allah subhanahu wata’ala
Seandainya di sana ada orang yang salah atau orang yang sengaja merubah Al-Quran pasti di sana ada orang yang siap untuk membongkar usaha tersebut sampai sekarang dan sampai hari kiamat maka Al-Quran adalah Al-Quran, tidak ada yang dirubah. Yang kita baca hari ini itulah yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di zaman beliau, karena yang menanggung untuk menjaga Al-Quran adalah Allah subhanahu wata’ala
As-Sunnah juga demikian karena As-Sunnah adalah fungsinya untuk menerangkan apa yang ada di dalam Al-Quran. Allah subhanahu wata’ala menjaga Al-Quran bukan hanya dari sisi lafadznya saja tapi Allah subhanahu wata’ala menjaga Al-Quran juga dari sisi maknanya. Allah subhanahu wata’ala menjaga Al-Quran baik lafadznya maupun maknanya, dua-duanya dijaga oleh Allah subhanahu wata’ala.
Yang menjelaskan makna yang ada di dalam Al-Quran adalah sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu
لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيۡهِمۡ
[An Nahl:44]
Supaya engkau menjelaskan kepada mereka, menerangkan kepada mereka apa yang telah diturunkan kepada mereka berupa Al-Quran.
Makanya kalau Al-Quran dijaga oleh Allah baik lafadz maupun maknanya berarti Allah juga menjaga hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam . Para ulama menjelaskan “termasuk penjagaan terhadap Al-Mubayyan yaitu Al-Quran adalah penjagaan terhadap Al-Mubayyin yaitu yang menjelaskan Al-Quran” yaitu sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Makanya yang menghafal hadits-hadits nabi juga banyak, ratusan ribu hadith tapi ada ulama-ulama yang Allah subhanahu wata’ala ciptakan mereka Allah berikan mereka kemampuan untuk menghafal seperti Imam Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, Syu’bah, Sufyan Ats-Tsauri dan seterusnya sebagaimana mereka menghapal Al-Quran mereka juga menghapal hadist.
Dan tidak ada orang yang berusaha untuk memalsu hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kecuali pasti dibongkar oleh para ulama, dijaga sampai sekarang hadist-hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Kalau sumbernya ini dijaga oleh Allah subhanahu wata’ala maka agama ini akan dijaga oleh Allah subhanahu wata’ala dan seterusnya.
ودينه باقٍ
Agama beliau shallallahu ‘alaihi wasallam akan terus ada beliau meninggal dunia seperti yang lain tapi Allah yang akan menjaga agama beliau. Oleh karena itu kita berperan atau tidak Allah akan menjaga agama. Antum malas atau tidak dalam menuntut ilmu Allah subhanahu wata’ala akan menjaga agama ini, kalau Antum tidak mau berperan Allah subhanahu wata’ala akan mendatangkan orang-orang yang siap berkorban, siap berdakwah, Allah subhanahu wata’ala menjaga dengan mereka agama ini. Agama tidak butuh dengan kita tapi kita yang butuh terhadap agama. Kita harus memiliki peran bagaimana kita berusaha menjadikan Allah subhanahu wata’ala menjadikan kita memiliki peran di dalam agama ini. Baik peran dalam menyampaikan ilmu atau peran di dalam kalau kita memiliki harta atau kita memiliki jabatan maka hendaklah kita berusaha untuk menolong agama Allah subhanahu wata’ala ini sesuai dengan kemampuan kita masing-masing dan waktu kita hanya sebentar di dunia ini.
Manfaatkan umur yang tinggal sedikit ini bagaimana kita punya peran di dalam agama Allah subhanahu wata’ala, dalam menyebarkan agama Allah subhanahu wata’ala sesuai dengan kapasitas kita masing-masing, sesuai dengan kemampuan kita masing-masing sehingga kita keluar dari dunia ini dalam keadaan kita punya peran di dalam tertolongnya agama Allah subhanahu wata’ala
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Ushul Ats Tsalatsah]