Home » Halaqah 97: Poin-Poin Penutup – Tentang Hubungan Para Rasul Dengan Tauhid

Halaqah 97: Poin-Poin Penutup – Tentang Hubungan Para Rasul Dengan Tauhid

Materi HSI pada halaqah ke-97 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Ushul Ats Tsalatsah adalah tentang poin-poin penutup tentang hubungan para rasul dengan tauhid.
Beliau menggandengkan dan menghubungkan antara rasul-rasul tadi dari Nuh sampai Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dengan tauhid, beliau mengatakan
وكل أمة بعث الله إليهم رسولاً من نوحٍ إلى محمد shallallahu ‘alaihi wasallam
Dan setiap umat yang Allah ta’ala utus kepadanya seorang rasul, karena tadi berbicara tentang rasul
من نوحٍ إلى محمد shallallahu ‘alaihi wasallam
dari Nuh sampai Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
يأمرهم بعبادة الله وحده، وينهاهم عن عبادة الطاغوت
rasul tersebut yang diutus dari Nuh sampai Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan mereka, memerintahkan umat tersebut, yang pertama adalah memerintahkan mereka untuk beribadah kepada Allah ta’ala saja,
وينهاهم عن عبادة الطاغوت
dan melarang mereka dari beribadah kepada taghut.
Ada itsbat ada nafyun, memerintahkan mereka beribadah kepada Allah ta’ala saja dan melarang mereka untuk beribadah kepada taghut, ini adalah kalimat tauhid لا إله إلا الله. Seluruh para rasul dari rasul yang pertama sampai rasul yang terakhir dan sudah kita sebutkan beberapa dalil, baik dalil yang umum maupun dalil yang khusus yang menunjukkan bahwasanya para nabi dan rasul kalimat mereka satu yaitu
أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُواْ ٱلطَّٰغُوتَۖ
Disini ketika berbicara tentang beriman dengan para rasul kembali beliau menghubungkan antara para rasul tersebut dengan dakwah tauhid, karena sekali lagi tauhid ini adalah asal dari semuanya, dia adalah sebab kita diciptakan oleh Allah ta’ala dan dia adalah inti dari dakwahnya para nabi dan rasul, dan dia adalah inti dari isi kitab yang diturunkan oleh Allah ta’ala.
Allah ta’ala mengatakan didalam surat Hud
كِتَٰبٌ أُحۡكِمَتۡ ءَايَٰتُهُۥ ثُمَّ فُصِّلَتۡ مِن لَّدُنۡ حَكِيمٍ خَبِيرٍ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّا ٱللَّهَۚ
Inti dari kitab yang diturunkan oleh Allah ta’ala adalah
أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّا ٱللَّهَۚ
janganlah kalian menyembah kecuali hanya kepada Allah ta’ala saja.
Makanya di sini beliau karena keutamaan tauhid dan bahwasanya tauhid ini adalah asal dari semuanya, ketika membahas tentang iman kepada rasul beliau membahas dan menghubungkan antara para rasul tadi dengan tauhid. Sebagaimana sebelum-sebelumnya membahas tentang ma’rifatullah jelas berhubungan dengan tauhid, ketika membahas tentang agama Islam tentang istislamu lillah bittauhid, kemudian ketika membahas Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam membahas bahwasanya dakwah beliau adalah dakwah kepada tauhid, membahas tentang Al-Mudatsir dan misi beliau adalah berdakwah kepada tauhid, dan sekarang ketika membahas tentang beriman kepada para rasul demikian pula beliau hubungkan dengan tauhid.
والدليل قوله تعالى
Dalilnya adalah Firman Allah ta’ala
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَ [النحل:36
Dan sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul supaya kalian menyembah kepada Allah ta’ala saja dan hendaklah kalian menjauhi thaghut.
أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ
Ini adalah dalil
يأمرهم بعبادة الله وحده
وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَ
dalil bahwasanya mereka melarang dari ibadatitthaghut.
Ini satu diantaranya dalil-dalil yang menunjukkan tentang inti dakwah dari para nabi dan juga rasul, dan sudah kita sebutkan dalil yang lain
وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِيٓ إِلَيۡهِ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعۡبُدُونِ
dan juga Firman Allah ta’ala
وَٱذۡكُرۡ أَخَا عَادٍ إِذۡ أَنذَرَ قَوۡمَهُۥ بِٱلۡأَحۡقَافِ وَقَدۡ خَلَتِ ٱلنُّذُرُ مِنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهِۦٓ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّا ٱللَّهَ
Itu adalah dakwah para nabi dan rasul baik sebelum Nabi Hud maupun setelah Nabi Hud. Kemudian juga dalil-dalil yang khusus sudah pernah kita sebutkan
لَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوۡمِهِۦ فَقَالَ يَٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرُهُۥٓ
وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمۡ هُودٗاۚ قَالَ يَٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرُهُۥٓۖ
وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمۡ صَٰلِحٗاۚ قَالَ يَٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرُهُۥۖ
وَإِلَىٰ مَدۡيَنَ أَخَاهُمۡ شُعَيۡبٗاۚ قَالَ يَٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرُهُۥ
Ini adalah dalil-dalil khusus bagaimana para nabi dan para rasul dahulu mereka berdakwah dengan kalimat لا إله إلا الله.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Utsul Tsalatsah]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top