⑴ Syari’at Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam adalah untuk seluruh umat manusia.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
“Katakanlah: Wahai manusia, sesungguhnya aku adalah Rasulullah untuk kalian semuanya” (QS Al A’raf: 158)
Wajib bagi setiap orang yang mendengar diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk beriman dengan Beliau.
Barangsiapa yang tidak beriman dengan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam setelah diutusnya Beliau maka dia kafir, meskipun dia mengaku mengikuti syariat seorang Nabi sebelum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, tidaklah mendengar tentang diriku seorang pun dari ummat ini, baik Yahudi maupun Nashrani, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan apa yang aku bawa, kecuali dia termasuk penduduk neraka.” (HR Muslim)
⑵ Syari’at Beliau Shallallahu ‘alaihi Wa sallam adalah syari’at yang paling sempurna.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Tidak ada sesuatu yang mendekatkan kepada surga dan menjauhkan dari neraka kecuali sudah diterangkan kepada kalian.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Ath Thabrani di dalam Al Mu’jamil Kabir)
Datang beberapa orang Yahudi kepada Salman Al-Farisi radhiyallahu ‘anhu dan mengatakan:
“Nabi kalian telah mengajarkan kepada kalian segala sesuatu sampai tata cara buang air kecil.” (HR Muslim)
Apabila permasalahan yang dianggap sepele oleh manusia diajarkan oleh Islam maka bagaimana dengan permasalahan yang lain?
Islam mengajarkan:
• Akidah kepada Allah Subhanahu wata’ala
• Akhlak kepada manusia
• Tata cara berdagang
• Makanan yang halal
• Makanan yang haram
• dan lain-lain.
Oleh karena itu seorang Muslim hendaknya bersyukur atas nikmat hidayah kepada Islam ini ketika banyak manusia yang tidak mendapatkannya