■ Ke Tiga
- Memanfaatkan kenikmatan Allah Subhanallahu wata’ala yang telah diberikan kepada kita semaksimal mungkin.
- Seperti kenikmatan ilmu agama, kesehatan, waktu luang, harta benda, anggota badan yang lengkap dan sehat, jabatan, kenikmatan teknologi, kecerdasan, kenikmatan berbicara, dan lain-lain.
- Menggunakan kenikmatan tersebut di jalan Allah Subhanallahu wata’ala dengan niat yang benar yaitu untuk mencari pahala Allah Subhanallahu wata’ala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
“Dua nikmat yang banyak manusia yang rugi di dalamnya, kesehatan dan waktu luang.” (Hadits shahih riwayat Bukhari).
Di dalam hadits yang lain Beliau Shalallahu ‘alaihi wassallam mengatakan yang artinya:
■ Ke Empat
Memperbaiki amalan supaya diterima di sisi Allah Subhanallahu wata’ala.
Karena amalan bisa menjadi hasanah bagi seseorang bila diterima di sisi Allah Subhanallahu wata’ala.
Dan syarat diterimanya amalan ada 2 yaitu:
⑴ Ikhlash
⑵ Sesuai dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
■ Ke Lima
Bertaubat dari dosa yang diiringi dengan iman dan amal shalih.
Karena barangsiapa yang melakukan yang demikian itu maka dosanya akan diganti dengan hasanah.
Allah Allah Subhanallahu wata’ala menyebutkan bahwasanya,
• Orang yang menyekutukan Allah Subhanallahu wata’ala.
• Membunuh jiwa tanpa haq.
• Berzina
• Bertaubat
• Beriman
• Mengerjakan amal shalih
Maka Allah Subhanallahu wata’ala akan mengganti dosa-dosa mereka menjadi sebuah kebaikan. (QS Al Furqan: 68-70)
■ Ke Enam
Memperbanyak istighfar.
⇒ Setiap:
• Melakukan dosa, atau
• Kurang bersyukur atas nikmat, atau
• Kurang dalam melakukan kewajiban atau,
• Lalai dari mengingat Allah Subhanallahu wata’ala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Tuba bagi orang yang menemukan di dalam kitabnya istighfar yang banyak.” (Hadits shahih riwayat Ibnu Majah)
⇒ Tuba:
• Ada yang mengatakan maknanya adalah surga.
• Ada yang mengatakan maknanya adalah nama pohon di surga.
■ Ke Tujuh
Tidak melakukan amalan yang mengurangi pahalanya.
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda yang artinya: