Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
- Membawa perintah shalat dari Allah Subhanahu wata’ala dan juga membawa tata caranya.
- Membawa perintah puasa dari Allah Subhanahu wata’ala dan juga membawa tata caranya.
Cara ibadah tidak diserahkan kepada akal kita masing-masing atau kepada budaya atau kepada guru kita.
Akan tetapi tata cara ibadah adalah dari Allah Subhanahu wata’ala melalui lisan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dan Allah tidak menerima amal ibadah kecuali yang dilakukan sesuai dengan cara yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barang siapa yang mengamalkan sebuah amalan yang tidak ada dalilnya dari kami maka amalan tersebut tertolak.” (Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullah)
Barang siapa yang mengaku sebagai pengikut Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka hendaklah dia mencukupkan diri dengan ibadah yang sudah Beliau ajarkan.
Tidak boleh dia membuat ibadah yang baru yang tidak diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dan tidak boleh dia beribadah, kecuali setelah yakin bahwa dalilnya shahih.
Alhamdulillah, semua ibadah yang mendekatkan diri kita kepada surga telah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan.
Beliau pernah mengatakan:
“Tidaklah tersisa sesuatupun yang mendekatkan diri kepada surga dan menjauhkan dari neraka kecuali sudah diterangkan kepada kalian.” (Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Thabrani di dalam Al Mu’jamil Kabir).
Lebih baik seseorang beribadah sedikit tetapi berdasarkan dalil yang shahih, daripada dia beribadah yang banyak akan tetapi tidak berdasarkan dalil yang shahih.