Home » Halaqah 03: Menjalankan Perintah Allah Bekal Menuju Akhirat

Halaqah 03: Menjalankan Perintah Allah Bekal Menuju Akhirat

Materi HSI pada pertemuan halaqah ke-3 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy adalah tentang menjalankan perintah Allah Subhanahu wata’ala bekal menuju akhirat. Perintah Allah Subhanahu wata’ala apabila dijalankan dengan ikhlas dan sesuai dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maka akan menjadi hasanah (pahala) dan bekal menuju akhirat bagi seorang hamba.

Perintah yang paling dicintai oleh Allah Subhanahu wata’ala adalah apa yang Allah Subhanahu wata’ala wajibkan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Allah Subhanahu wata’ala berkata:

ﻭَﻣَﺎ ﺗَﻘَﺮَّﺏَ ﺇِﻟَﻰَّ ﻋَﺒْﺪِﻯ ﺑِﺸَﻰْﺀٍ ﺃَﺣَﺐَّ ﺇِﻟَﻰَّ ﻣِﻤَّﺎ ﺍﻓْﺘَﺮَﺿْﺖُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
“Dan tidaklah hambaKu bertaqarrub kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari pada apa yang sudah Aku wajibkan atasnya.” (HR Bukhari)

Oleh karena itu seorang Muslim hendaknya memperhatikan kewajiban-kewajiban yang telah Allah Subhanahu wata’ala wajibkan atasnya dan melaksanakan kewajiban tersebut dengan sebaik-baiknya.

■ Kewajiban di sini ada yang berkaitan dengan hak Allah Subhanahu wata’ala, seperti:
• Tauhid
• Shalat 5 waktu
• Puasa Ramadhan
• Haji bagi yang wajib
• Dan lain-lain.

■ Dan juga ada yang berkaitan dengan hak makhluk, seperti:
• Menafkahi orang yang menjadi tanggungan
• Berbakti kepada kedua orang tua
• Dan lain-lain.

Kemudian, apabila seorang hamba memiliki waktu dan kemampuan maka hendaknya dia menambah bekal dengan berbagai amal shalih yang mustahab (disunnahkan), seperti:
• Shalat-shalat sunnah
• Puasa-puasa sunnah
• Shadaqah sunnah
• Membaca Al Qur’an
• Dan lain-lain.

Memilih diantara amalan tersebut yang bisa dia kerjakan dengan baik dan bisa dilakukan secara terus menerus.

◆ Di antara amalan yang besar pahalanya adalah:
• Menuntut ilmu agama
• Dzikrullah
• Berjihad di jalan Allah Subhanahu wata’ala
• Akhlak yang baik
• Berdakwah di jalan Allah Subhanahu wata’ala
• Dan lain-lain.

◆ Orang yang sibuk dengan sesuatu yang menjadi kewajibannya sehingga tidak bisa mengerjakan sesuatu yang mustahab (sunnah) maka dia mendapatkan udzur.

◆ Adapun orang yang sibuk dengan sesuatu yang mustahab kemudian dia lalai dengan kewajibannya, maka orang tersebut adalah orang yang tertipu.

Mintalah kepada Allah Subhanahu wata’ala pertolongan di dalam beramal dan mintalah kepada-Nya supaya amalan tersebut diterima.

Semoga Allah Subhanahu wata’ala memasukkan kita ke dalam surga-Nya dengan sebab amal kita yang sedikit dan penuh dengan kekurangan ini.

Dan rahmat serta kasih sayang Allah Subhanahu wata’ala lebih kita harapkan daripada amalan kita.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top