Halaqah yang ke-18 dari Silsilah Belajar Tauhid adalah tentang “Meramal Nasib Dengan Bintang”.
Bintang adalah makhluk yang menunjukkan kebesaran Allah Subhanahu wata’ala Penciptanya. Allah Subhanahu wata’ala telah mengabarkan di dalam Al-Qurān bahwa bintang ini memiliki 3 faidah :
– Sebagai perhiasan langit.
– Sebagai pelempar syaithān.
– Sebagai petunjuk manusia, seperti :
– Mengetahui arah utara atau selatan
– Mengetahui arah daerah, arah kiblat
– Mengetahui kapan datangnya musim menanam, musim hujan dan lain-lain.
Allāh tidak menciptakan bintang untuk perkara yang lain selain 3 perkara di atas.
Seorang salaf, Qatādah Bin Di’āmah As-Sadūsi, seorang ulama yang meninggal kurang lebih pada tahun 110 H.
Beliau menjelaskan bahwa :
“Barang siapa yg meyakini bahwasanya bintang memiliki faidah yang lain, selain 3 hal di atas maka dia telah bersalah dan berbicara tanpa ilmu.” Ucapan ini dikeluarkan Al-Imām Al-Bukhāri di dalam Shahih beliau.
Contohnya adalah meyakini bahwasanya terbit dan tenggelamnya bintang atau berkumpul dan berpisahnya beberapa bintang berpengaruh kepada keberuntungan seseorang di masa yang akan datang, baik dalam masalah rejeki, jodoh dan lain-lain.
Sebagaimana kolom yang ditemukan di beberapa koran dan juga majalah, membaca dan mempercayai hal seperti itu adalah perbuatan haram dan termasuk DOSA BESAR.
Sebagian ulama mengatakan hukumnya sama seperti orang yang mendatangi dukun dan bertanya kepadanya. Ancamannya tidak diterima shalatnya selama 40 hari.
Hendaknya kita semua takut kepada Allah Subhanahu wata’ala.Dan janganlah sekali-kali mencoba membaca kolom-kolom tersebut. Dan jangan juga memasukkannya ke dalam rumah kita. Kita tutup segala pintu yang bisa merusak akidah kita dan keluarga kita.
Karena ‘aqidah merupakan modal kita memasuki surganya Allah Subhanahu wata’ala dengan selamat.