Materi HSI pada pertemuan halaqah ke-48 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy adalah tentang pemberian kitab. Setelah Allah Subhanahu wa Ta’ala menghisab seorang hamba maka hamba tersebut akan diberi kitab. Orang yang beriman dengan hisab dan hari perhitungan dan dia beramal, maka dia akan menerima kitab yang berisi hasanah dengan tangan kanannya. Dan kelak akan kembali kepada keluarganya di dalam surga dalam keadaan yang sangat bahagia.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
فَأَمَّا مَنۡ أُوتِىَ كِتَـٰبَهُ ۥ بِيَمِينِهِۦ (٧) فَسَوۡفَ يُحَاسَبُ حِسَابً۬ا يَسِيرً۬ا (٨) وَيَنقَلِبُ إِلَىٰٓ أَهۡلِهِۦ مَسۡرُورً۬ا (٩)
“Maka adapun orang yang diberi kitab dengan tangan kanannya, maka dia akan dihisab dengan hisab yang mudah dan akan kembali kepada keluarganya dalam keadaan bahagia.” (QS Al Insyiqaq: 7-9)
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman :
فَأَمَّا مَنۡ أُوتِىَ كِتَـٰبَهُ ۥ بِيَمِينِهِۦ فَيَقُولُ هَآؤُمُ ٱقۡرَءُواْ كِتَـٰبِيَهۡ (١٩) إِنِّى ظَنَنتُ أَنِّى مُلَـٰقٍ حِسَابِيَهۡ (٢٠) فَهُوَ فِى عِيشَةٍ۬ رَّاضِيَةٍ۬ (٢١) فِى جَنَّةٍ عَالِيَةٍ۬ (٢٢) قُطُوفُهَا دَانِيَةٌ۬ (٢٣) كُلُواْ وَٱشۡرَبُواْ هَنِيٓـَٔۢا بِمَآ أَسۡلَفۡتُمۡ فِى ٱلۡأَيَّامِ ٱلۡخَالِيَةِ (٢٤)
“Maka adapun orang yang diberi kitab dengan tangan kanannya, dia akan berkata kepada orang lain:
‘Silahkan bacalah kitabku ini, sesungguhnya aku dahulu di dunia yakin bahwa aku akan menemui hisab.’
Maka dia akan berada di dalam kehidupan yang diridhai di surga yang tinggi yang buah-buahannya rendah (maksudnya mudah dipetik).
Dikatakan kepada mereka: ‘Makanlah kalian dan minumlah dengan nikmat karena amal-amal yang kalian kerjakan pada hari-hari yang telah lalu’.” (QS Al Haqqah: 19-24)
Adapun orang kafir dan munafik maka dia akan menerima kitab dengan tangan kiri dari arah belakang.
⇒ Pertanda bahwasanya mereka akan masuk ke dalam neraka.
Dia pun berteriak dengan kecelakaan.
Tidak bermanfaat bagi mereka harta mereka yang berlimpah dan jabatan mereka yang tinggi di dunia.
Mereka menyesal dan berangan-angan seandainya tidak diberi kitab dan berangan-angan seandainya tidak dibangkitkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَأَمَّا مَنۡ أُوتِىَ كِتَـٰبَهُ ۥ وَرَآءَ ظَهۡرِهِۦ (١٠) فَسَوۡفَ يَدۡعُواْ ثُبُورً۬ا (١١) وَيَصۡلَىٰ سَعِيرًا (١٢) إِنَّهُ ۥ كَانَ فِىٓ أَهۡلِهِۦ مَسۡرُورًا (١٣) إِنَّهُ ۥ ظَنَّ أَن لَّن يَحُورَ (١٤)
“Dan adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakangnya, maka dia akan berteriak dengan kecelakaan dan akan masuk kelak di dalam neraka.
Sesungguhnya dahulu dia bergembira ria bersama keluarganya.
Dan sesungguhnya dahulu dia menyangka bahwa dia tidak akan kembali kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla.” (QS Al Insyiqaq: 10-14)
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman :
وَأَمَّا مَنۡ أُوتِىَ كِتَـٰبَهُ ۥ بِشِمَالِهِۦ فَيَقُولُ يَـٰلَيۡتَنِى لَمۡ أُوتَ كِتَـٰبِيَهۡ (٢٥) وَلَمۡ أَدۡرِ مَا حِسَابِيَهۡ (٢٦) يَـٰلَيۡتَہَا كَانَتِ ٱلۡقَاضِيَةَ (٢٧) مَآ أَغۡنَىٰ عَنِّى مَالِيَهۡۜ (٢٨) هَلَكَ عَنِّى سُلۡطَـٰنِيَهۡ (٢٩) خُذُوهُ فَغُلُّوهُ (٣٠) ثُمَّ ٱلۡجَحِيمَ صَلُّوهُ (٣١) ثُمَّ فِى سِلۡسِلَةٍ۬ ذَرۡعُهَا سَبۡعُونَ ذِرَاعً۬ا فَٱسۡلُكُوهُ (٣٢)
“Adapun orang-orang yang diberi kitab dari sebelah kiri, maka dia akan berkata:
‘Seandainya aku tidak diberi kitabku ini.
Dan seandainya aku tidak mengetahui hisabku.
Seandainya kematian yang menyudahi segalanya.
Hartaku tidak memberi manfaat kepadaku, telah hilang kekuasaanku.’
Maka Allah berkata: ‘Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya.
Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.
Kemudian ikatlah dia dengan rantai yang panjangnya 70 hasta’.” (QS Al Haqqah: 25-32)